REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendeteksi titik-titik api kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di dua kota atau kabupaten di Kalimantan Tengah (Kalteng) yaitu Palangka Raya dan Kabupaten Pulang Pisau. Hingga kini tim pemadam gabungan masih berusaha mematikan titik api.
Kasubdit Pengembalian Hak Pengungsi Kedeputian Penanganan Darurat BNPB Budhi Erwanto mengatakan, pemadaman titik api kini dilakukan di Kota Palangka Raya. Ia menyebut hingga Selasa (2/7) malam lalu, karhutla ditemukan di beberapa tempat termasuk di Jalan Riwut Tarung, Kelurahan Bukit Tunggal, Kecamatan Jekan Raya, Palangka Raya.
"Tim Patroli Poslap 2 menemukan titik api di Jalan Riwut Tarung 3 dengan luas terbakar kurang lebih 0,2 hektare," katanya saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (3/7).
Tak hanya itu, ia menyebut titik karhutla juga terdeteksi di Jalan Mahir Mahar, Kelurahan Bukit Tunggal, Kecamatan Jekan Raya juga ditemukan titik api. Ia menyebut luas lahan yang terbakar sekitar 1 hektare area (ha). Ia menambahkan, petugas gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, Manggala Agni, Lurah Bukit Tunggal, BPBD Kota Palangka Raya, Damkar Kota Palangka Raya, TSAK Bukit Tunggal, MPA, Banser NU berusaha memadamkan karhutla di titik-titik tersebut.
Tak hanya di ibu kota provinsi Kalteng, ia menyebut pemadaman karhutla juga dilakukan di Kabupaten Pulang Pisau. Ia menyebut lahan yang terbakar seluas 7 hektare area (ha) dan masih mengeluakan asap tebal.
"Hasil laporan dari tim di lapangan kebakaran terus meluas namun pergerakan api sedikit melambat pada malam hari dan pagi hari, kondisi kebakaran belum padam sepenuhnya," ujarnya.
Ia menambahkan, baru 1,5 hektare area (ha) yang padam dari kebakaran tersebut. Ia mengaku, Tim Terpadu sudah melakukan upaya pemadaman dan pendinginan pada titik kebakaran dan area yang belum terbakar hingga pagi ini. Ia mengakui, wilayah Provinsi Kalimantan Tengah dalam kategori 'sangat mudah terbakar' terdapat hampir di seluruh wilayah Provinsi Kalimantan Tengah.