REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Belasan orang tak dikenal melakukan aksi teror serta penyerangan ke kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Padang, Sumatra Barat (Sumbar), Jumat (5/7) dinihari.
"Petugas sedang piket seperti biasanya, kemudian mereka datang secara tiba-tiba di kantor sekitar pukul 00.15 WIB," kata Kepala Bidang Tibum dan Ketentraman Masyarakat Satpol-PP Padang, Erius Rahman, di Padang.
Jumlah orang yang datang ke Kantor Satpol-PP Padang di Jalan Tan Malaka diperkirakan 15 hingga 20 orang. Mereka ada yang membawa senjata berupa besi, kayu, dan lainnya.
Melihat hal itu petugas piket berusaha menjalin komunikasi untuk menenangkan situasi. Namun kontak fisik tidak terelakkan.
Salah seorang personel Satpol-PP bernama Angga, mengalami luka pada bagian pinggang. Pihak Satpol-PP Padang berhasil mengamankan sebanyak empat orang dari kawanan tamu tak diundang itu. Sementara yang lainnya berusaha melarikan diri.
Sekitar satu jam setelah penyerangan kembali diamankan tiga orang lainnya di kawasan Permindo Padang, yang dibantu oleh warga. Belakangan diketahui pelaku penyerangan adalah kelompok yang sering berada di kawasan Permindo, biasa disebut "Anak Punk".
Diketahui motif mereka datang ke Kantor Satpol-PP karena tidak terima diamankan beberapa hari sebelumnya, dibina di Dinas Sosial Padang, dan dibotaki. "Sempat juga mereka mengancam akan merusak pos pengamanan di Pasar Raya Padang, setelah kami cek ternyata kondisinya aman," katanya.
Hingga pukul 02.00 WIB total ada tujuh orang yang diamankan di Kantor Satpol-PP Padang. Salah satu di antaranya adalah perempuan.