REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabar duka menyelimuti keluarga besar Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho wafat ketika berjuang melawan kanker paru-paru stadium empat.
Sutopo meninggal dunia pada Ahad (7/7) dini hari waktu Guangzhou. "Iya, mohon dimaafkan segala kesalahannya ya," kata istri Sutopo, Retno Utami sambil terisak ketika dihubungi Republika.co.id melalui sambungan telepon, Ahad (7/7) dini hari.
Retno yang berbicara melalui nomor yang digunakan Sutopo menyatakan, saat ini ia masih berada di Guangzhou menemani Sutopo.
Baca juga, Jelang Lebaran, Sutop Malah Bolak Balik ke Rumah Sakit.
Ia mengaku belum mengetahui kapan sosok yang beberapa waktu lalu meraih 'Tokoh Perubahan Republika 2018' itu bakal dipulangkan ke Indonesia. Retno akan berkoordinasi dengan Konsulat Jenderal RI di Cina. "Diusahakan secepatnya (dipulangkan), akan berkoordinasi dulu dengan Konjen di sini," kata Retno.
Informasi kepergian Sutopo juga dikabarkan dari Direktorat Pengurangan Risiko Bencana (PRB) BNPB melalui akun Twitter-nya @PRB_BNPB.
"Telah meninggal dunia bapak Sutopo, Minggu, 07 Juli 2019, sekitar pukul 02.00 waktu Guangzhlu/pukul 01.00 WIB. Mohon doanya untuk beliau," cicit akun tersebut.
Sebelum meninggal dunia, Sutopo Purwo Nugroho pamitan kepada masyarakat untuk berobat ke Guangzhou, China. Diketahui Sutopo tengah mengidap kanker paru-paru stadium 4.
Melalui akun Instagram-nya, Ia mengatakan akan berobat selama sebulan sehingga tidak dapat menyampaikan informasi bencana alam seperti biasanya.
"Saya di Guangzho selama 1 bulan. Maaf jika tidak bisa menyampaikan info bencana dengan cepat. Mohon maaf ya," tulis Sutopo, Sabtu 15 Juni 2019.
Sutopo melampirkan video yang diambil sebelum terbang ke Guangzhou. "Saat ini saya masih di bandara Internasional Soekarno-Hatta, dalam rangka menuju ke Guangzhou China untuk berobat dari penyakit kanker yang makin menggerogoti dan makin menyakitkan," kata Sutopo.