REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Konsulat Jenderal RI di Guangzhou, Cina, mengupayakan pemulangan jenazah Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho secepatnya. Sutopo meninggal dunia saat menjalani pengobatan penyakit kanker paru di St. Stamford Modern Cancer Hospital.
"Kami mengupayakan sebisa mungkin hari ini," kata Konsul Jenderal RI di Guangzhou Gustanto di Beijing, Ahad (7/7).
Sutopo menghembuskan nafasnya yang terakhir, Minggu, pukul 02.20 (01.20 WIB) dalam perawatan di Guangzhou St. Stamford Modern Cancer Hospital. Saat menghembuskan nafas terakhirnya, Sutopo didampingi istri, Retno Utami Yulianingsih, keluarga terdekat, dan komunitas warga Indonesia di Guangzhou.
Sampai saat ini seluruh jajaran KJRI Guangzhou berada di rumah sakit untuk secara langsung mengatur kepulangan jenazah ke Indonesia. KJRI Guangzhou telah berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait di China, seperti pimpinan rumah sakit, Bea Cukai, dan pimpinan kantor perwakilan Garuda Indonesia untuk memastikan agar jenazah dapat dipulangkan ke tanah air secepatnya.
"Koordinasi, pemenuhan administrasi dan dokumentasi dengan semua pihak sudah kami lakukan. Kami berupaya agar bisa secepatnya jenazah almarhum dipulangkan," kata Konjen.
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi telah menghubungi istri almarhum untuk menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada pihak keluarga. Sutopo berada di Guangzhou sejak 14 Juni 2019 untuk menjalani perawatan terkait penyakit kanker paru-paru yang dideritanya.