REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabar duka menyelimuti keluarga besar Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Sutopo Purwo Nugroho diketahui meninggal dunia pada Ahad (7/7) dini hari. Saat itu, almarhum sedang menjalani perawatan di rumah sakit di Guangzhou, Cina.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Ace Hasan Syadzilly menyatakan turut berduka cita atas kepergian almarhum. Menurut dia, sosok Sutopo Purwo Nugroho telah mencontohkan dedikasi yang tinggi sebagai seorang pegawai negeri.
"Kami, komisi VIII DPR RI sebagai mitra BNPB, sangat berduka atas kepergian Pak Sutopo Purwo Nugroho dan merasa kehilangan atas wafatnya almarhum," ujarnya melalui pesan singkat yang diterima Republika.co.id, Ahad (7/7).
Ace mengatakan, Sutopo merupakan sosok juru bicara BNPB yang sangat baik dalam menjelaskan informasi kebencanaan. Meskipun di tengah perjuangan mengobati sakit kanker yang dialaminya, almarhum tetap berupaya melakukan pekerjaannya dengan baik.
"Di tengah perjuangannya dalam menghadapi penyakit yang dideritanya, Pak Sutopo masih semangat bekerja sebagai Humas BNPB dalam mengabarkan informasi bencana," Ujarnya.
Perjuangan Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho melawan penyakit akhirnya berakhir. Sutopo wafat di rumah sakit di Guangzhou, Cina pada Ahad (7/7) dini hari waktu setempat.
Sebelumnya melalui akun Instagram pribadinya, peraih anugerah Tokoh Perubahan Republika 2018 itu mengaku berangkat ke Guangzhou pada 15 Juni 2019 lalu. Ia mengunggah video suasana bandara disertai keterangan di bawahnya.