REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Bandung menyatakan musim kemarau di Provinsi Jawa Barat berlangsung dari Mei hingga Oktober 2019.
"Jawa Barat masuk musim kemarau itu dari Mei dan akan berlangsung hingga Oktober 2019. Jadi total enam bulan," kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Tony Agus Wijaya, pada acara Jabar Punya Informasi (Japri) di Gedung Sate Bandung, Selasa (9/7).
Tony mengatakan musim kemarau bukan berarti tidak akan turun hujan, namun akan tetap turun dengan intensitas ringan. "Seperti yang terjadi tadi malam di Bandung itu turun hujan atau di Jawa Barat bagian tengah juga turun hujan dengan intensitas ringan," kata dia.
Dia menuturkan memasuki bulan Juli 2019 curah hujan akan berkurang dan puncak musim kemarau tahun ini akan berlangsung pada Agustus 2019.
"Setelah Agustus maka hujan sedikit demi sedikit akan meningkat dan akan berganti ke musim hujan pada Oktober tapi akhir-akhir ini ada penyimpangan," kata dia.
Lebih lanjut ia mengatakan dari prakiraan pihaknya musim kemarau pada tahun ini cenderung normal artinya tidak ada dampak badai La Nina dan El Nino.