Jumat 19 Jul 2019 14:23 WIB

Diduga Sakit, Kuli Angkut Ditemukan Meninggal di Pasar

Kuli angkut bernama Ating itu beberapa hari sebelumnya mengeluhkan sakit kepala.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Friska Yolanda
Penemuan mayat di Pasar Induk Cikurubuk, Kota Tasikmalaya, Jumat (19/7).
Foto: Dok Polsek Mangkubumi
Penemuan mayat di Pasar Induk Cikurubuk, Kota Tasikmalaya, Jumat (19/7).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Sesosok mayat ditemukan di depan kios pedagang, Pasar Induk Cikurubuk, Kota Tasikmalaya, Jumat (19/7) pagi. Penemuan mayat itu sempat mengegerkan para pedagang dan pembeli yang sudah beraktivitas di pasar.

Salah satu pengurus pasar, Endang mengatakan, jenazah itu ditemukan oleh para pedagang pada sekitar pukul 04.00 WIB. Menurut dia, almarhum merupakan buruh angkut di Pasar Cikurubuk, atas nama Ating (70 tahun).

Baca Juga

"Dia memang kegiatannya di Pasar Cikurubuk sebagai kuli angkut," kata dia, Jumat (19/7).

Ia mengatakan, Ating memang biasa tidur di emperan pasar. Almarhum hanya pulang ke rumahnya di Kecamatan Solopa, Kabupaten Tasikmalaya, sepekan sekali, lantaran jarak dari yang jauh dari Kota Tasikmalaya.

Menurut Endang, beberapa hari terakhir Ating sempat mengeluh sakit kepala. Para petugas juga sempat mendapatinya sedang mengonsumsi obat sakit kepala.

"Sudah diperingatkan warga tidak tidur di pasar. Tapi tetap saja," kata dia.

Kapolsek Mangkubumi Ipda Agus Fredi mengatakan, polisi langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) setelah menerima laporan penemuan mayat. Pihaknya juga telah meminta keterangan para saksi di lokasi.

Menurut dia, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada korban. Jenazah, kata dia, langsung dilarikan ke RSUD dr Soekardjo untuk melakukan visum.

"Memang kata keluarganya dia punya sakit kepala dan usianya sudah di atas 70 tahun," kata dia.

Setelah melakukan hasil visum, polisi menyimpulkan korban meninggal karena sakit. Jenazah langsung dibawa pihak keluarga untuk dimakamkan. 

"Korban telah diambil pihak keluarga untuk disemayamkan," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement