Jumat 19 Jul 2019 19:17 WIB

Menpora Ingin Hari Olahraga Nasional Berdampak Luas

Haornas diharapkan jadi momentum bagi masyarakat untuk kebangkitan olahraga.

Red: Gita Amanda
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi pimpin rapat dengan Deputi Pembudayaan Olah raga Raden Isnanta bersama para eselon 2 di lingkungan Deputi Pembudayaan Olah raga di Ruang Sidang  Lantai 10, Menpora, Senayan, Jumat (19/7) pagi.
Foto: Kemenpora
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi pimpin rapat dengan Deputi Pembudayaan Olah raga Raden Isnanta bersama para eselon 2 di lingkungan Deputi Pembudayaan Olah raga di Ruang Sidang Lantai 10, Menpora, Senayan, Jumat (19/7) pagi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi pimpin rapat dengan Deputi Pembudayaan Olahraga Raden Isnanta bersama para eselon 2 di lingkungan Deputi Pembudayaan Olahraga di Ruang Sidang  Lantai 10, Menpora, Senayan, Jumat (19/7) pagi. Rapat membahas terkait persiapan Peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) 2019 yang jatuh pada 9 September di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

 

Baca Juga

Menpora mengatakan Haornas ini sudah sering dilakukan setiap tahun sehingga peringatan Haornas tahun ini jangan hanya sekadar menyelenggarakan Haornas tapi lebih dari itu harus ada sebuah momentum kebengkitan olahraga. "Kita (Kemenpora) sudah sering mengelar peringatan Haornas setiap tahunya. Karenanya saran saya, jangan hanya sekedar peringatan semata  tapi lebih dari pada itu  harus ada sebuah momentum kebangkitan olahraga, momentum prestasi olahraga, momentum pemasalan olahraga," ujarnya.

 

Menurutnya, kalau hanya sekadar teknis penyelenggaraan, persiapan penyelenggaan  siapapun bisa melaksanakannya. Tapi bagaimana sebuah peringatan itu menjadi sebuah momentum bagi masyarakat Indonesia untuk kebangkitan olahraga, prestasi olah raga bahkan ada sesuatu yang baru.

 

Ia pun mencontoh sesuatu yang baru tersebut. "Salah satu contoh adalah olahraga tradisional Egrang. Pada peringatan Haornas nanti harus ada pemecahan rekor MURI bahkan kalau perlu di buat seperti pemecahan rekor Poco-poco yang lalu. Ini kita lakukan agar  rasa patriotisme bangsa ini semakin mendalam dan kecintaan pada tanah air dengan segala budaya tradisional  yang sudah diwariskan oleh leluhur kita. Saya berharap hal  seperti itu yang dimunculkan sehingga ada sesuatu yang diingat oleh seluruh anak bangsa," ujarnya.

 

Pada kesempatan itu, Menpora juga meminta agar pra Haornas ini sudah harus terdengar di masyarakat. "Artinya masyarakat sudah tahu kalau tanggal 9 September nanti ada peringatan Hornas. Berarti saya berharap harus ada  mobilisasi media dan sosial media agar publik tahu. Tapi lebih dari pada itu, semua kementerian ikut melaksanakan peringatan Haornas ini. Seperti peringatan Sumpah Pemuda yang diperingati oleh semua kementerian," tutupnya.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
مَآ اَفَاۤءَ اللّٰهُ عَلٰى رَسُوْلِهٖ مِنْ اَهْلِ الْقُرٰى فَلِلّٰهِ وَلِلرَّسُوْلِ وَلِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَابْنِ السَّبِيْلِۙ كَيْ لَا يَكُوْنَ دُوْلَةً ۢ بَيْنَ الْاَغْنِيَاۤءِ مِنْكُمْۗ وَمَآ اٰتٰىكُمُ الرَّسُوْلُ فَخُذُوْهُ وَمَا نَهٰىكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوْاۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِۘ
Harta rampasan (fai') dari mereka yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya (yang berasal) dari penduduk beberapa negeri, adalah untuk Allah, Rasul, kerabat (Rasul), anak-anak yatim, orang-orang miskin dan untuk orang-orang yang dalam perjalanan, agar harta itu jangan hanya beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu. Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah sangat keras hukuman-Nya.

(QS. Al-Hasyr ayat 7)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement