Rabu 31 Jul 2019 17:56 WIB

Fahri: Ibu Kota Lebih Cocok Pindah ke Pulau Reklamasi

Fahri mengingatkan ibu kota adalah jantung dari sebuah negara.

Red: Teguh Firmansyah
Fahri Hamzah, Wakil ketua DPR Republik Indonesia.
Foto: Republika
Fahri Hamzah, Wakil ketua DPR Republik Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menilai, rencana pemindahan ibu kota negara dari Jakarta lebih cocok ke pulau reklamasi di Teluk Jakarta dari pada ke Kalimantan. Pemindahan ke Kalimantan, kata Fahri, tidak sesuai dengan konsep Indonesia sebagai negara kepulauan dan negara maritim.

"Indonesia adalah negara kepulauan dan negara maritim, di mana luas perairan jauh lebih luas dari pada daratan. Sebagai negara maritim ibu kota negara seharusnya di pantai, bukan di pedalaman," kata Fahri Hamzah kepada wartawan, di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Rabu (31/7).

Baca Juga

Menurut Fahri Hamzah, sebagai negara maritim, ibu kota negara lebih cocok berada di pulau reklamasi di Teluk Jakarta, yang lokasinya masih dekat DKI Jakarta. Seperti halnya ibu kota negara Malaysia, dipindahkan dari Kuala Lumpur ke Putra Jaya yang hanya berjarak 36 km.

Fahri mengingatkan, ibu kota negara adalah jantung dari sebuah negara yang memiliki semua fasilitas dan akses dari seluruh daerah ke ibu kota negara. Daerah yang dipilih jadi ibu kota negara, kata dia, harus memenuhi semua persyaratan sebagai ibu kota negara, baik keamanan, politik, ekonomi, sosial, budaya, dan sebagainya.