Kamis 08 Aug 2019 02:00 WIB

Besek Masih Sulit Ditemukan di Sejumlah Pasar Jakarta

Besek didistribusikan Perumda Pasar Jaya untuk wadah daging kurban

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Pedagang menata besek bambu di Pasar Minggu, Jakarta, Jumat (2/8).
Foto: Republika/Prayogi
Pedagang menata besek bambu di Pasar Minggu, Jakarta, Jumat (2/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Besek yang didistribusikan oleh Perumda Pasar Jaya untuk wadah daging kurban rupanya masih sulit ditemukan di sejumlah pasar tradisional di Jakarta. Berdasarkan pantauan Antara di sejumlah lokasi, salah satunya di Pasar Pulo Gadung, tidak ditemukan pedagang yang menjual besek.

"Di sini enggak ada yang dagang (besek)," kata Hadi salah satu pedagang saat ditemui di Pasar Pulo Gadung, Rabu (7/8).

Baca Juga

Wanita paruh baya itu tak menampik ada masyarakat yang menanyakan besek. Namun banyak yang harus kecewa karena tidak ada yang menjualnya. "Kalau saya jualnya cuma tusuk sate, kipas, sama arang. Kalau mau nyari besek biasanya saya harus beli dulu ke Jatinegara," kata dia.

Kekosongan stok besek juga diungkapkan salah satu pedagang di Pasar Klender SS yang tidak mau disebut namanya. Menurut dia, sudah sejak lama stok besek habis di pasar tersebut.

"Iya saya tahu sekarang katanya pakai besek bambu enggak boleh pakai kantong plastik. Tapi di sini sudah lama enggak ada barangnya," ujarnya. Menurutnya belum ada pihak pengelola Pasar Jaya yang mendistribusikan stok besek ke pedagang di Pasar Klender SS.

Tak hanya itu, besek juga belum bisa ditemukan di toko ritel Jakmart Sunan Giri yang dikelola oleh Pasar Jaya. Menurut Rizki, salah satu staf Jakmart Sunan Giri, pihaknya belum menerima pesanan besek.

"Kita sih sudah order cuma belum dikirim dari sananya. Mungkin karena masih sibuk mengirim ke tempat lain," kata Rizki.

Menurut dia, pelanggan yang datang ke Jakmart Sunan Giri juga tidak terlalu banyak yang menanyakan besek. "Mungkin karena di sini orang tahunya pasar penjahit, jadi jarang yang tanya. Padahal kita juga sebenarnya sudah kasih pengumuman di depan pasar," ungkap Rizki.

Sebelumnya, Perumda Pasar Jaya menambah jumlah pasokan besek hingga 85 ribu. Besek-besek tersebut didistribusikan ke sejumlah pasar di Jakarta untuk wadah daging kurban karena permintaan yang tinggi dari masyarakat.

Wadah berbahan dasar bambu tersebut bisa didapatkan di 112 titik pendistribusian. Besek disalurkan melalui 75 pasar tradisional dan 37 toko ritel di bawah Pasar Jaya dengan harga Rp 2 ribu.

Penggunaan besek sebagai wadah direkomendasikan oleh Gubernur DKI Anies Baswedan melalui Seruan Gubernur DKI No. 4 tahun 2019 tentang Pemotongan Hewan Kurban Dalam Rangka Hari Raya Idul Adha 1440H/2019. Daging-daging kurban yang akan dibagikan pada Idul Adha 2019 menggunakan besek yang terbuat dari bambu sebagai wadah. Tujuannya untuk mengurangi kemasan sekali pakai seperti kantong plastik yang tidak ramah terhadap lingkungan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement