REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sempat berkelakar meminta Prabowo Subianto mendekati dirinya untuk meraih sukses dalam pertarungan politik pada masa mendatang. Kelakar itu disampaikan Mega dalam pidato pembukaan Kongres V PDIP setelah dia menjelaskan strategi kemenangan PDIP di Jawa Tengah dalam Pemilu 2019.
Awalnya, Mega mengatakan, Prabowo pada Pilpres 2019 sempat memindahkan posko pemenangannya ke Jawa Tengah, yakni salah satu wilayah yang menjadi basis massa PDIP. Saat itu dia meminta semua pihak tetap tenang karena kader PDIP yang dikenal sebagai kader banteng akan berhenti "merumput" apabila ada "lawan" yang datang.
Megawati pun mengaku turun ke Jawa Tengah untuk menginstruksikan langsung kepada seluruh kader banteng di Jateng agar "berhenti merumput". "Saya bilang gosok 'tandukmu', langsung serbu," seloroh Megawati lalu tertawa.
Akhirnya, dalam pilpres lalu wilayah Jawa Tengah menyumbang kemenangan bagi Jokowi. Berkaca pada kesuksesan di Jawa Tengah itu, Megawati kemudian mengimbau Prabowo mendekati dirinya agar sukses dalam pertarungan politik ke depan.
"Makanya, kalau nanti, ya, enggak tahu, ya (maju capres lagi atau tidak), tolong deket-deketin saya, ya," seloroh Megawati yang disambut tawa seluruh tamu kongres.
Prabowo yang hadir dalam kongres itu juga tampak tertawa, lalu berdiri dan memberikan hormat kepada Megawati. Saat dikonfirmasi apakah kelakar Mega itu merupakan sinyal koalisi PDIP dan Gerindra pada Pilpres 2024, putri Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani, mempersilakan media menganalisisnya sendiri.
"Dinamika politik selalu berkembang. Tadi Ibu dalam pidatonya menyampaikan. Makanya, kalau 2024 mau maju lagi, deket-deket saya, ya. Silakan dipikirkan apa maksudnya," kata Puan.
Meskipun demikian, Puan menyatakan dalam politik tidak ada hal yang benar-benar kaku. Menurut dia, semua peluang dapat menjadi mungkin.
"Tinggal momentumnya itu kapan," kata Puan.
Sebelumnya, banyak pihak yang menganalisis kehadiran Prabowo di Kongres V PDIP memenuhi undangan Megawati merupakan langkah awal koalisi PDIP dengan Gerindra pada Pemilu 2024. Analis politik, Pangi Syarwi Chaniago memperkirakan pada 2024 merupakan momentum PDIP merealisasikan Perjanjian Batu Tulis Tahun 2009. Dalam hal ini, PDIP akan mendukung Prabowo sebagai capres.