REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Bupati Sleman, Sri Purnomo, melakukan pembersihan terhadap bangunan Cagar Budaya Jembatan Rel Pangukan. Pembersihan dilakukan lantaran tempat bersejarah tersebut menjadi korban aksi vandalisme.
Pembersihan dilakukan di dua titik, yakni tembok jembatan rel pangukan sebelah barat dan timur. Keduanya dipenuhi coretan-coretan pihak tidak bertanggung jawab.
"Ini merupakan upaya untuk menolak aksi vandalisme, juga seruan kepada masyarakat, terutama anak-anak muda di Kabupaten Sleman untuk menjaga lingkungan kita supaya bersih, asri dan enak dipandang," kata Sri, Jumat (23/8).
Pembersihan dilakukan Sri bersama pejabat-pejabat di lingkup Pemkab Sleman. Mereka mengecat ulang tembok yang dipenuhi coretan.
Sri mengatakan, selain melakukan pembersihan, Pemkab Sleman akan melaksanakan sosialisasi bagi masyarakat untuk sama-sama peduli terhadap lingkungan sekitar. Salah satunya, memerangi vandalisme.
"Kami mengajak generasi muda, ayo kita menjaga lingkungan sekitar kita, kalau ada yang melakukan vandalisme, kita ingatkan," ujar Sri.
Ia berpendapat, kemungkinan besar pelaku vandalisme bangunan cagar budaya itu tidak mengetahui perbuatannya merupakan merusak. Untuk itu, Sri menganggap sosialisasi sangat penting agar terbangun kesadaran warga.
Senada, Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman, Aji Wulantara menuturkan, sebagian masyarakat belum mengerti bahwa vandalisme bagian dari perusakan cagar budaya. Karenanya, sosialisasi menjadi semakin penting dilakukan.
"Kami akan melakukan upaya-upaya agar ada kesadaran bersama untuk menjaga obyek cagar budaya ini," kata Aji.
Aji menjelaskan, upaya-upaya sosialisasi salah satunya dilakukan melalui media untuk menyebarluaskan informasi terkait. Mereka berencana pula menggandeng langsung masyarakat.
Pemkab Sleman juga melakukan pembinaan dan penyuluhan bagi kelompok-kelompok remaja. Termasuk, lewat aktivitas kepemudaan agar dapat salurkan ekspresi ke tempat yang tepat, tidak sembarangan.