Selasa 27 Aug 2019 01:08 WIB

50 Warga Diungsikan Usai Erupsi Gunung Karangetang

50 warga diungsikan sementara di Gereja Galilea.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Nashih Nashrullah
Petugas menunjukkan peta arah guguran vulkanik Gunung Karangetang di Pos Pemantau Gunung Api (PGA) di Desa Salili, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, Kamis (7/2/2019).
Foto: Antara/Adwit B Pramono
Petugas menunjukkan peta arah guguran vulkanik Gunung Karangetang di Pos Pemantau Gunung Api (PGA) di Desa Salili, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, Kamis (7/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara, telah mengevakuasi 17 KK Kampung Winangun Lindongan II. Mereka terpaksa dipindahkan ke tempat pengungsian pascaguguran batu lava panas Gunung Karangetang di Kabupaten Sitaro, Provinsi Sulawesi Utara pada Ahad (25/8).  

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan, warga penyintas bertahan di Gereja Galilea yang bertempat di kampung Kinali, Kecamatan Siau Barat Utara. Penyintas yang berjumlah 17 KK atau 50 jiwa tersebut terdiri dari 25 perempuan dan sisanya laki-laki. 

Baca Juga

"Sementara ini mereka yang mengungsi di gereja telah mendapatkan dukungan bantuan berupa matras, beras, dan triplek," kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo dalam keterangan resmi di Jakarta yang diterima pada Senin (26/8).

Dia melanjutkan, saat ini bantuan diberikan pemerintah kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat. Ungkapnya, proses evakuasi melibatkan TNI, BPBD Kabupaten Sitaro dan aparat Kecamatan Sibarut.