REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polri mengklaim situasi di Jayapura, Papua, sejak kerusuhan pada Kamis (28/8) sudah berhasil dikendalikan oleh aparat TNI dan Polri. Aparat terus berkomunikasi dengan para tokoh masyarakat untuk meredam ricuh.
"Secara umum situasi di Jayapura sudah bisa dikendalikan aparat TNI polri, dan beberapa properti yang rusak sedang didatakan," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi, Sabtu (31/8).
Aparat mengimbau masyarakat agar tak terprovokasi dengan ajakan-ajakan atau isu provokatif yang berkembang. Sejauh ini, Polri mengklaim, pendekatan yang dilakukan Polri masih berupa pendekatan lunak.
"Sehinggam tidak timbulkan ekses yang keluar yl, yangvjelas fokus baik TNI Polri, tokoh masyarakat, dan pemda tokoh agama betul-betul menjaga situasi Jayapura dan sekitarnya kondusif," ucap Dedi.
Menurut Dedi, demo yang berlangsung di Jayapura saat itu disusupi oleh para perusuh. Provokator yang diduga menyulut ricuh di Jayapura, kata Dedi, masih diburu oleh Kepolisian.
Sebanyak 2.500 personel aparat gabungan TNI-Polri pun diturunkan untuk mengamankan situasi pascakerusuhan di Jayapura, Papua. Mereka ditempatkan khusus di Jayapura. "Jumlah total saat ini TNI Polri Jayapura 2.500 personel itu hanya Jayapura saja," kata Dedi.
Menurut Dedi, penambahan pasukan tersebut merupakan salah satu strategi untuk menciptakan keadaan di Jayapura tetap aman, tertib dan kondusif. Pasukan yang diturunkan berasal dari polda Kaltim, Kalbar, Kalteng, Kalsel, Mako Brimob masing-masing 250 personel.
TNI mengerahkan sebanyak dua Satuan Setingkat Kompi (SSK) untuk amankan situasi. Sebanyak 2 SSK dari Yonif 501/Kostrad dan 129 Marinir diturunkan ke Jayapura.
Polri juga melakukan pemetaan kelompok masyarakat. Setidaknya, ada dua bagian yang diawasi, antara warga yang menetap di kawasan lautan dan pegunungan. "Ya kami identifikasi itu kami analisa jejaring komunikasi yang ada di media sosial (medsos)," kata Dedi.
Polda Sumbar kirim 250 Brimob
Dua personel Brimob berada di dekat kendaraan yang terbakar di Jayapura, Papua, Jumat (30/8/2019). (ANTARA)
Kepolisian Daerah (Polda) Sumatra Barat mengirimkan sebanyak 250 personel dari satuan Brimob untuk membantu pengamanan di Provinsi Papua dan Papua Barat. Pengiriman pasukan ini dilakukan mengingat situasi di Papua dan Papua Barat masih belum kondusif sejak terjadi kerusuhan berkali-kali 10 hari terakhir.
"Masyarakat di Papua dan Papua Barat membutuhkan perlindungan dari kepolisian dan TNI," kata Wakapolda Sumbar Brigjen Damisnur di Padang, Jumat (30/8).
Wakapolda menyebut anggota Brimob Polda Sumbar yang dikirimkan ke Papua sudah siap melakukan tugas. Selama ini, anggota Bimob Polda Sumbar kata Damisnur telah dibekali latihan baik secara individu maupun secara tim.
Brimob Polda Sumbar pun, ia mengatakan, adalah anggota yang telah berpengalaman dari tugas di sejumlah daerah di Indonesia. Damisnur juga berpesan kepada 250 personel Brimob agar selama menjalankan tugas selalu meningkatkan iman dan taqwa serta penuh tanggung jawab. Damisnur berharap personel Brimob dapat beradaptasi dengan cepat begitu sudah mendarat di provinsi paling timur Indonesia tersebut.
Sementara itu Komandan Satuan Brimob Polda Sumbar Kombes Djoko Purnomo mengatakan pihaknya masih mempersiapkan keberangkatan personel bertolak ke Papua. Pihaknya kata Djoko masih mengoordinasikan pesawat dan jadwal keberangkatan.
"Kalau semua sudah siap kita akan langsung berangkat," ucap Djoko.