Rabu 04 Sep 2019 12:23 WIB

BMKG: Waspada Kiriman Asap ke Palembang

Kiriman asap berasal dari karhutla di wilayah sebelah tenggara.

Kabut asap karhutla / Ilustrasi
Foto: Antara/Aswaddy Hamid
Kabut asap karhutla / Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat mewaspadai potensi kiriman asap ke Kota Palembang yang berasal dari kebakaran hutan dan lahan di Wilayah sebelah tenggara.

Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi SMB II Palembang, Bambang Benny Setiaji, Rabu (4/9), mengatakan pantauan LAPAN pada 4 September tercatat beberapa titik panas di wilayah sebelah tenggara Kota Palembang dengan tingkat kepercayaan di atas 80 persen.

Baca Juga

"Kebakaran lahan yang berpeluang mengirim asap ke Kota Palembang yakni dari Pampangan, Tulung Selapan, Cengal, Mesuji dan Pematang Panggang di Kabupaten OKI," ujar Benny.

Menurut dia, angin permukaan yang tercatat di BMKG Stasiun Meteorologi SMB II Palembang dominan dari tenggara mengakibatkan potensi masuknya asap ke wilayah Kota Palembang cukup besar. Akibatnya jarak pandang mulai berkurang.

Pantauan BMKG 4 September, terpantau jarak pandang terendah di Bandara SMB II Palembang 1,2 sampai 1,5 kilometer dengan Kelembapan 90 - 96 persen pada keadaan cuaca berasap. Intensitas asap tebal umumnya terjadi pada dini hari menjelang pagi hari atau Pukul 04.00 - 07.00 WIB akibat udara yang stabil pada saat tersebut.

Selain itu kualitas udara juga cenderung menurun pada pagi hari yakni konsentrasi PM 10 terpantau kategori 'sedang' dengan nilai 78-123 µgram/m3. "Nilai ambang batas tidak sehat adalah 150 µgram/m3, jadi relatif masih aman," katanya.

Setelah matahari terbit udara akan relatif labil sehingga partikel kering (asap) akan terangkat naik dan jarak pandang menjadi lebih baik. Kondisi tersebut diprediksi terus berlangsung berdasarkan model prakiraan cuaca BMKG tidak ada potensi hujan hingga 10 September 2019 di wilayah Sumatera Selatan.

"Kami mengimbau masyarakat berhati-hati saat berkendara pada Pukul 04.00 - 07.00 WIB seiring potensi menurunnya jarak pandang dan senantiasa menggunakan masker serta minum banyak air saat beraktifitas di luar rumah untuk menjaga kesehatan," demikian Benny.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement