REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) segera memperluas rute layanan sebagai respons atas pemberlakuan rekayasa lalu lintas berbasis nomor plat ganjil genap. "Tentunya rute baru ini akan menjadi stimulus bagi warga untuk berpindah ke moda transportasi umum," kata Kepala Divisi Sekretaris dan Humas Transjakarta Nadia Diposanjoyo yang dihubungi di Jakarta, Rabu (11/9).
Nadia menyebutkan rencana perluasan rute itu akan melibatkan angkutan umum Mikrotrans yang kini tergabung dalam manajemen PT Transportasi Jakarta. Mikrotrans adalah jenis angkutan umum di Jakarta yang semula dikenal masyarakat dengan sebutan angkutan kota (angkot).
"Mikrotrans ini zaman dulu dikenal dengan sebutan angkot. Sekarang sebagian operatornya sudah bergabung dengan Transjakarta dan namanya menjadi Mikrotrans," katanya.
Rute baru itu akan memenuhi cakupan jangkauan warga DKI terhadap akses menuju sejumlah lokasi pelayanan transortasi publik, seperti stasiun, MRT, LRT maupun shelter bus Transjakarta. Saat ditanya terkait trayek baru Mikrotrans yang akan digarap, Nadia mengatakan, PT Transjakarta masih membahas secara intensif penentuan trayek baru.
"Karena kan masih bolak-balik survei, menentukan titik-titik bus stop dan lainnya. Kita mesti siapkan sebelum rute dibuka. Nanti kalau sudah semua lengkap pasti kami kabari," katanya.
Secara terpisah, Kepala Seksi Lalu Lintas Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur, Andrea Eman, mengatakan Transjakarta akan menambah sekitar 40 trayek baru dalam rangka merespons pertumbuhan penumpang imbas diberlakukannya perluasan ganjil genap. "Tujuan kita memang memindahkan masyarakat ke kendaraan umum. Penumpang mereka (Transjakarta) bertambah. Malah mau dibuat 40 lintasan baru lagi," katanya.