REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kabupaten Bogor mengajukan pembangunan double track atau jalur ganda untuk Kereta Rel Listrik (KRL) Commuterline dari Stasiun Citayam ke Stasiun Parung Panjang, Kabupaten Bogor. Pemkab Bogor mengajukan pembangunan tersebut ke pemerintah pusat.
Kepala Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappedalitbang) Kabupaten Bogor Irma Lestiana mengatakan pembangunan tersebut telah diajukan ke Kementrian Perhubungan (Kemenhub). Pemkab Bogor mengajukan rencana tersebut ke pemerintah pusat karena terkait pembiayaan.
"Karena kan untuk pembiayaan kereta api sangat besar. Enggak mungkin APBD (Anggaran Pendapatan dan dan Belanja Daerah). Belum cukup itu," katanya Rabu (11/9).
Irma mengatakan Bappedalitbang Kabupaten Bogor sudah menuangkan rencana tersebut dalam dalam peraturan daerah (Perda) Nomor 11 Tahun 2016 hingga 2036 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). "Progresnya, kita sudah kirim surat dua kali ke Kementerian Perhubungan, (tahun) 2017 sama 2018," ujar dia.
Irma menjelaskan, jalur ganda Citayam-Parung Panjang merupakan salah satu rencana dari Rencana Induk Transportasi Jabodetabek (RITJ) di Kabupaten Bogor jalur Utara. Selain itu, perencanaan pembangunan di wilayah Kabupaten Bogor juga dilakukan di jalur Selatan, Timur dan Barat.
"Nah, di (Kabupaten Bogor) Selatan itu ada (jalur) Bojonggede, Cigudeg sampai Jasinga nyambung ke Rangkas Bitung," ucapnya.
Dia menjelaskan, pembangunan jalur KRL di wilayah Selatan untuk menunjang percepatan infrastruktur agar meningkatkan kunjugan wisatawan. Dia mengatakan, rencana pembangunan di selatan di antaranya untuk meningkatkan kunjungan ke Geopark Pongkor di Desa Bantar Karet, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor.
"Intinya untuk menunjang pengembangan Geopark Pongkor," ujarnya.
Di Stasiun Parung Panjang hingga Nambo akan menjadi commuterline jalur ganda untuk menunjang transportasi masyarakat. Dia mengatakan, jalur yang yang sudah ada akan di hubungkan dengan perencanaan pembangunan commuterline di wilayah Bekasi.
"Kalau Nambo kan udah itu (jalur) yang sekarang esisting. Itu, untuk Nambo ditarik ke arah utaranya agar nyambung ke pengembangan Bekasi," ujarnya.
Dia menjelaskan perencanaan yang dilakukan Pemkab merupakan bagian dari prioritas RITJ. Sebab, jalur ganda merupakan bagian dari pengembangan wilayah di Jabodetabek.
"Semua RITJ (Rencana Induk Transportasi Jabodetabek) karena kan itu perencanaan Jabodetabek-Puncur (wilayah Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur)," ujarnya.
Dia menjelaskan, jalur ganda tersebut akan menghubungkan banyak wilayah. Dia menjelaskan, rencana tersebut merupakan jangka panjang.
"Terus nanti nyambung juga dari (jalur) Cileungsi ke Cianjur nyambung yang double track Bogor-Sukabumi, Cianjur-Bandung," ujarnya.