REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengisyaratkan akan melancarkan serangan ke Jalur Gaza dalam waktu dekat. Hal itu menyusul meningkatnya ketegangan antara pasukan Israel dan kelompok Hamas di front selatan selama beberapa pekan terakhir.
"Mungkin tidak akan ada pilihan selain melancarkan operasi, perang dengan pasukan teror di Gaza. Mungkin tidak akan ada pilihan lain selain menjatuhkan rezim Hamas," kata Netanyahu, dikutip laman The Times of Israel, Kamis (12/9).
Netanyahu menjelaskan, Hamas selaku pihak yang menguasai Gaza tidak menggunakan wewenang sebagaimana mestinya. Dia pun menganggap Hamas tidak mencegah kelompok-kelompok perlawanan di sana untuk menyerang Israel.
"Kami memiliki situasi di mana sebuah kelompok teror yang meluncurkan roket (ke Israel) telah mengambil alih dan tidak mengendalikan faksi-faksi jahat, bahkan ketika mereka menginginkannya," ujar Netanyahu menyinggung Hamas.
Netanyahu meyakini, warga Israel akan memahami alasan jika nanti dia memerintahkan serangan ke Gaza. "Warga Israel tahu betul saya bertindak secara bertanggung jawab dan wajar, dan kami akan memulai operasi pada waktu yang tepat, yang akan saya tentukan," ucapnya.
Selama sepekan terakhir, kelompok perlawanan di Gaza telah menembakkan roket ke wilayah Israel. Pada Selasa lalu, roket diluncurkan ke Ashdod, tepat saat Netanyahu tengah berkampanye di sana. Israel diketahui akan menggelar pemilu pada 17 September mendatang.
Serangan roket pun akhirnya memaksa Netanyahu turun dari panggung dan dievakuasi. Sementara sebagian besar serangan roket lainnya berhasil ditangkal Israel dengan menggunakan sistem pertahanan Iron Dome.
Sebelumnya, Netanyahu membantah kabar dirinya akan menahan diri dan tak melakukan serangan ke Gaza karena alasan pemilu. “Ini tidak benar. Setiap orang yang mengenal saya tahu bahwa pertimbangan saya adalah fakta dan nyata, saya bertindak dalam kerja sama penuh dengan pasukan keamanan, dengan ketegasan serta tanggung jawab,” ujar Netanyahu, dikutip laman Middle East Monitor.
Netanyahu menegaskan pemilu tidak akan menahannya untuk melancarkan serangan ke Gaza. “Jika diperlukan, kami akan memulai kampanye (serangan) besar, dengan atau tanpa pemilu,” kata dia.