Jumat 11 Oct 2019 22:56 WIB

Geliatkan Shubuh Keliling, Pemkot Sukabumi Ingin Dekat Warga

Shubuh keliling sarana silaturahim dengan warga.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Nashih Nashrullah
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi memimpin kegiatan Sukabumi Bermuhasabah dalam menyambut pergantian tahun baru di Masjid Agung Sukabumi Senin (31/12).
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi memimpin kegiatan Sukabumi Bermuhasabah dalam menyambut pergantian tahun baru di Masjid Agung Sukabumi Senin (31/12).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI— Pemerintah Kota Sukabumi terus menggiatkan gerakan shalat Shubuh berjamaah. Kegiatan ini selain dilakukan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT juga mendorong interaksi bersama warga. 

Shalat Shubuh berjamaah keliling ini rutin digelar setiap Jumat di Masjid Agung Kota Sukabumi. Selanjutnya pada Sabtu digiatkan di kecamatan secara bergantian dan setiap Ahad di Masjid Al Ikhlas Pemkot Sukabumi. 

Baca Juga

Pada Jumat (11/10) misalnya gerakan tersebut dihadiri langsung Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi, Sekretaris Daerah Kota Sukabumi Dida Sembada, dan para aparatur sipil negara (ASN) Pemkot Sukabumi.  

''Shalat Shubuh keliling ini bisa menjadi ajang silaturahim bareng warga,'' ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi. Sehingga momen shalat Shubuh keliling ini meningkatkan interaksi anatara pemerintah dengan masyarakat dan membersihkan kekotoran hati dan jiwa serta melakukan evaluasi diri.  

Pada kesempatan itu pula disampaikan beberapa informasi seputar Sukabumi yang perlu sama-sama diperhatikan sebagai bagian tugas pemerintah. Misalnya pada pekan ini ada kasus yang menimpa EM (33 tahun) tenaga kerja dari Kota Sukabumi yang berangkat ke Arab Saudi yanh niatnya menjadi petugas kebersihan. 

Namun diduga karena menggunakan agen tidak benar, sehingga mendapatkan masalah sekarang ini dan diproses pemulangan ke Sukabumi. Kejadian ini beberapa kali terjadi di wilayah, sehingga camat dan lurah harus memberikan edukasi kepada masyarakat. 

''Kalau ingin bekerja di luar negeri gunakan agen yang terdaftar dan konsultasi dengan Disnaker dan Kementerian Tenaga Kerja,'' ujar Fahmi. Sehingga cita-cita bekerja di luar negeru sesuai dengan prosedur. 

Fahmi berharap aparat wilayah terus edukasi kepada masyarakat dan kasus EM tidak terjadi lagi. Selain ke luar negeri, pemkot juga memperhatikan kasus warga Sukabumi di dalam negeri yang menjadi korban terdampak insiden di Wamena, Papua. 

Dinas Sosial kata Fahmi, menjemput warga insiden di Wamena ke Bandung. Sebabnya pemulangan warga difasilitasi Pemda Provinsi Jabar.

Dari kota lanjut Fahmi, ada sebanyak empat orang warga yang terdiri atas tiga orang dewasa dan satu balita serta dua orang ber-KTP Kota Sukabumi dan kini diserehterimakan dari pemerintah Jabar ke Kota Sukabumi. Dari kedua hal ini menunjukkan pentingnya administrasi kependudukan.

Jika terdata, ungkap Fahmi, mudah memberikan dukungan dan melacak warga yang mengalami masalah. Ke depan perlu edukasi kepada masyarakat ketika keluar atau pergi dan masuk harus memperhatikan administrasi kependudukan.

Wali kota mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana di awal musim hujan. '' Hampir setiap hari sekarang hujan dan harus diantisipasi bencana genangan air dan longsor,'' imbuh Fahmi.

Pemkot memberikan apresiasi atas dibentuknya relawan siaga bencana berbasis masyarakat (Sibat) di setiap kelurahan yang digagas PMI. Keberadaannya sebagai bentuk kewaspadaan menghadapi bencana dan mengantisipasi kemungkinan terburuk. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement