REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memonitorwilayah Samudera Hindia Pantai Barat Sumatra yang diguncang gempa tektonik. BMKG mengimbau masyarakat setempat untuk menghindari bangunan yang mengalami kerusakan akibat gempa.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono menyebut gempa terjadi pukul 05.23 WIB. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M=5,9. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 4.57 LS dan 101.11 BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 154 km arah Barat Daya Kota Bengkulu, Bengkulu pada kedalaman 36 km.
"Masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa," katanya dalam siaran pers, Selasa (15/10).
BMKG juga mengimbau masyarakat memastikan tempat tinggalnya tak mengalami kerusakan usai gempa. Hingga pukul 06.15 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya dua aktivitas gempabumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M=4,8.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," ujarnya.
Ia menjelaskan guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Bengkulu dan Seluma III-IV MMI (Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), Kepahiang III MMI (Getaran dirasakan di dalam rumah.
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut," katanya.