Senin 21 Oct 2019 10:38 WIB

Selain Mahfud, Bupati Minsel dan CEO Gojek Hadir di Istana

Presiden Jokowi sebelumnya menyatakan akan mengumumkan kabinet barunya pagi ini.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Andri Saubani
Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Paruntu.
Foto: Antara/Reno Esnir
Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Paruntu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bupati Minahasa Selatan (Minsel) Christiany Eugenia Tetty Paruntu tampak muncul di Istana Presiden, Senin (21/10) pagi. Seperti Mahfud MD, ia tiba di Istana mengenakan kemeja putih pada pukul 10:07 WIB.

Saat ditanya awak media, Christiany enggan menjawab maksud dan tujuannya ke Istana. "Enggak, enggak, nanti," ujar dia.

Baca Juga

Presiden Jokowi sendiri sebelumnya mengaku akan segera mengenalkan nama-nama menteri yang akan masuk di dalam kabinetnya pada Senin (21/10) pagi ini. Pengumuman nama kabinet secara resmi akan segera dilakukan usai pelantikan Presiden dan Wapres.

Berdasarkan pantauan pada pagi hari ini di Istana, Mahfud MD dan CEO Gojek Nadiem Makarim juga tampak mendatangi Istana Presiden.

Namun belum diketahui apa yang akan dibahas di dalam Istana. Selama ini, Jokowi dan para menteri di kabinetnya identik dengan kemeja putih. Mereka sering kali mengenakan kemeja putih di berbagai agenda resmi.

Untuk diketahui, Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Tetty Paruntu pernah menjadi saksi untuk mantan anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Partai Golkar, Bowo Sidik Pangarso yang merupakan terdakwa kasus penerimaan suap. Ia juga membantah memberikan uang ke Bowo Sidik Pangarso untuk revitalisasi pasar pada kabupaten yang dipimpinnya.

Tetty bersaksi untuk Bowo Sigit Pangarso yang merupakan terdakwa kasus penerimaan suap senilai 163.733 dolar AS dan Rp611.022.932, serta gratifikasi sejumlah 700 ribu dolar Singapura dan Rp600 juta dari PT Humpuss Transportasi Kimia (HTK), terkait jabatannya sebagai anggota Komisi VI dan anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR.

Selain didakwa menerima suap dari dua pengusaha tersebut, Bowo juga didakwa menerima gratifikasi Rp600 juta dan 700 ribu dolar Singapura (Rp7,79 miliar) dari Direktur Utama PT Ardila Insan Sejahtera Lamidi Jimat dan uang Rp600 juta dari pihak lain.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement