Jumat 25 Oct 2019 00:22 WIB

Polres Dharmasraya Ringkus 9 Tersangka Kasus Narkoba

Dua dari sembilan orang tersangka berperan sebagai bandar narkoba.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Esthi Maharani
Narkotika
Narkotika

REPUBLIKA.CO.ID, PULAU PUNJUANG - Kepolisian Resor Dharmasraya, Sumatera Barat mengungkap kasus penyalahgunaan narkotika dengan tersangka sebanyak sembilan orang. Kapolres Dharmasraya, AKBP Imran Amir menyebut dari sembilan orang yang diamankan ini, polisi juga menyita barang bukti berupa sabu seberat 10,75 gram dan ganja seberat 9,2 gram. Imran menyebut dua dari sembilan orang tersangka berperan sebagai bandar narkoba.

"Dua tersangka merupakan bandar, sisanya sebagai kurir dan pemakai," kata Imran, melalui keterangan resmi yang diterima Republika, Kamis (24/10).

Imran menjelaskan dua tersangka yang merupakan bandar ialah Delfira Erianda (35) dan Sugiono (43). Keduanya diduga memiliki jaringan edar di Kabupaten Dharmasraya. Tujuh tersangka lainnya adalah Arbima Sakti (19), Aldo (18), Azzuarni Tanjung (32), Pandu Aguski (26), Gunawan Tua (25), Takdir (21), Edi Kurniawan (31). Tujuh tersangka yang merupakan kurir dan pemakai ini adalah orang yang datang dari luar Dharmasraya.

Dari hasil pendalaman polisi, barang bukti yang disita dari para tersangka merupakan pasokan dari Kota Pekanbaru Provinsi Riau, dan Muaro Bungo, Jambi.

Ke-sembilan tersangka ini kini mendekam di tahanan Mapolres Dharmasraya. Mereka dijerat pasal 112 junto 127 Undang-undang Nomor 35 2019 tentang narkotika dengan ancaman kurungan minimal empat tahun dan maksimal 20 tahun.

Imran mengatakan Dharmasraya cukup rawan menjadi perlintasan narkoba dari Riau dan Jambi.

"Dharmasraya merupakan pintu masuk Sumbar, sebagai daerah perlintasan barang haram saya nilai sangat mudah beredar," ucap Imran.

Kapolres Dharmasraya meminta para orang tua agar membentengi anak-anaknya dari jeratan narkoba. Target peredaran narkoba mayoritas adalah anak-anak dan remaja. Selama ini anak-anak dan remaja yang menjadi korban penggunaan narkotika disebabkan karena kurangnya perhatian dari orang tua.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement