REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Camat Tebet, Dyan Airlangga menyebutkan tidak ada fasilitas umum maupun milik warga yang dirusak oleh massa tawuran di wilayah Manggarai, Jakarta Selatan, Selasa malam. Baik fasilitas halte maupun kereta api semua aman.
"Tidak ada fasilitas yang rusak, semua aman, baik itu halte maupun kereta api, ataupun fasilitas umum lainnya," kata Dyan saat ditemui di posko pengamanan dekat Terminal Manggarai.
Dyan mengatakan tawuran warga pecah sekitar pukul 18.30 WIB saat Shalat Maghrib berlangsung yang melibatkan dua kelompok massa pemuda dari wilayah Menteng Trenggulun, Jakarta Pusat dan Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan. Tawuran dipicu saling ejek di sosial media.
Massa tawuran berhasil dipukul mundur setelah aparat keamanan menembakkan gas air mata ke arah massa sekitar pukul 20.00 WIB.
Tawuran antarkelompok pemuda dari dua wilayah tersebut juga sempat terjadi Senin (28/10) sekitar pukul 23.00 WIB. Sebelumnya Jumat (26/10) juga terjadi tawuran serupa antara kedua kelompok tersebut.
Menurut Camat, ada indikasi dijebolkannya tembok pembatas antarwilayah di Stasiun Manggarai karena ada proyek pembangunan sekitar stasiun membuat intensitas warga yang saling berselisih jadi saling bertemu. Mereka melakukan tawuran di sekitar rel kereta.
"Tembok itu dijebol karena ada proyek pembangunan di stasiun, kita berharap tembok itu dibangun lagi untuk mengurangi intensitas pertemuan antarwarga," kata Dyan.
Dalam peristiwa ini tidak ada massa tawuran yang diamankan oleh aparat. Massa dibubarkan dengan SOP petugas, yakni menggunakan gas air mata.
Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Bastoni Purnama membenarkan tawuran tersebut melukai satu anggota polisi terkena senjata tajam.
"Anggota bernama Briptu Daru, anggota reserse Polres Metro Jakarta Selatan," kata Bastoni.