Jumat 01 Nov 2019 15:48 WIB

PAN Buka Peluang Berkoalisi dengan Nasdem dan PKS

PAN dan Nasdem pernah berkoalisi pada Pilkada 2018 di Sumatra Utara dan Riau.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Ratna Puspita
Wakil Ketua Umum PAN, Hanafi Rais (tengah) menanggapi sejumlah isu yang beredar, di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (1/11).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Wakil Ketua Umum PAN, Hanafi Rais (tengah) menanggapi sejumlah isu yang beredar, di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (1/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hanafi Rais mengaku partainya terbuka untuk berkoalisi dengan Partai Nasdem. Apalagi, kedua partai memiliki sejarah yang baik dalam berkoalisi pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2018 di Sumatra Utara dan Riau.

Namun, ia melihat proses Pilkada 2020 dan Pilpres 2024 masih lama akan berlangsung. PAN saat ini mengaku fokus untuk mengkritisi dan mengawasi kerja pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Baca Juga

"Jadi kalau fungsi kita sekarang ini, ya, menjadi fungsi bagian dari check and balance di sistem politik kita yang menganut sistem demokrasi," ujar Hanafi di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (1/11).

Kendati demikian, ia mengatakan, PAN akan tetap menjaga komunikasi dan silaturahim dengan Nasddem. Ia pun mengapresiasi safari politik Nasdem, yang sempat berkunjung ke DPP PKS dan berencana bertemu dengan PAN. 

"Saya kira apapun yang namanya safari politik (dari Nasdem) atau bahasa kita silaturahim tentu InsyaAllah ada hikmah ada kebaikan disitu. Namanya juga ada silaturahim tentu kita terima," ujar dia.

Pada kesempatan tersebut, ia juga mengaku belum mengetahui akan ada pertemuan antara partainya dan Nasdem. "Itu nanti Pak Zulhas sebagai ketua umum yang tentu akan melihat dan menerima kunjungan dari Partai Nasdem, kalau memang ada silaturahim tersebut," ujar Hanafi.

Namun, PAN tentu menyambut baik pertemuan yang diinisiasi oleh Surya Paloh pasca pemilihan presiden (Pilpres) 2019. Apalagi, kedua partai diketahui belum pernah menggelar pertemuan formal pasca Pilpres 2019.

"Tentu pembicaraannya apa yang mau disampaikan dalam pertemuan itu, ya kita tunggu saja kalau memang akan ada pertemuan itu. Jadi harap bersabar nanti kalau ada pasti teman-teman juga hadir," lanjutnya.

Sebelumnya, Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya mengungkapkan terkait rencana pertemuan Nasdem dengan Partai Amanat Nasional (PAN). Namun, ia tak mengungkapkan pasti terkait kapan pertemuan tersebut akan digelar.

"Ada rencana begitu, tapi waktunya mungkin setelah kongres," kata Willy kepada wartawan, Jumat (1/4).

Selain itu, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengaku partainya siap berkoalisi dengan partai-partai yang berada di luar pemerintahan. Peluang itu terbuka setelah ia melakukan pertemuan dengan pimpinan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement