REPUBLIKA.CO.ID, Assalamu'alaikum wr wb
Aa Gym, saya sekarang tengah memiliki masalah besar. Rumah tangga kami terancam bubar, padahal saya sudah memiliki anak. Penyebabnya, saya sudah tidak tahan lagi dengan prilaku istri yang boros, terlalu menuntut, dan tidak dewasa.
Gaya hidupnya selalu ingin glamour, padahal penghasilan saya tidak cukup untuk memenuhi itu semua. Ditambah lagi dengan sikap mertua yang terlalu mencampuri urusan rumah tangga kami. Saya sudah patah arang menghadapi sikap istri, walaupun saya terus berusaha untuk berbuat kebaikan dan berusaha menjadi teladan. Bagaimana solusinya?
Jawab:
Wa'alaikumsalam wr wb
Dalam Alquran surah al-Baqarah ayat 286 disebutkan, Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Karena itu, Allah SWT tidak akan berbuat dzalim sedikit pun kepada manusia. Allah tidak akan memberi kita masalah yang berada di luar kemampuan kita. Semuanya sudah terukur dan pasti ada hikmah di balik semua itu.
Mengambil keputusan merupakan sebuah keniscayaan. Kita harus berani mengambil keputusan tersebut dengan segala konsekuensinya, entah itu berat atau ringan; mudah atau susah. Tentu, untuk mengambil sebuah keputusan diperlukan pertimbangan yang matang dan sebisa mungkin keputusan yang diambil adalah yang paling sedikit tingkat risikonya, selain tidak merugikan banyak pihak.
Menurut Aa, bercerai adalah keputusan terakhir yang bisa kita ambil. Sebelum mengambil keputusan itu, kita harus memperhatikan mental dan masa depan anak kita. Jangan hanya memperturutkan rasa kesal dan benci saja. Betapa berat beban psikologis yang harus ditanggung seorang anak, bila orang tuanya bercerai.
Sikap kita pun harus menjadi sikap yang bisa membantu pasangan kita agar lebih baik. Aa paham bagaimana sulitnya posisi Anda. Alangkah baiknya pula apabila Anda mendatangkan orang yang dipandang bijak yang bisa mengubah cara pandang istri Anda tersebut.
Yang terakhir, gunakanlah jalur musyawarah dengan pihak-pihak yang berkepentingan, termasuk mertua. Ungkapkan keinginan atau keberatan Anda dan dengarkan pula keinginan dan keberatan mereka. Carilah solusi terbaik yang menguntungkan semua pihak. Jangan lupa berdoa dan istikharah, semoga Allah membimbing kita ke jalan yang terbaik.