Senin 18 Nov 2019 20:21 WIB

BPIP: Ajarkan Pancasila dari Paud Hingga Perguruan Tinggi

Pembelajaran Pancasila dinilai bisa disesuaikan dengan jenjangnya.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPIP Hariyono didampingi Direktur Sosialisasi, Komunikasi, dan Jaringan BPIP, Aris Heru Utomo (kanan) mengisi materi sosialisasi nilai-nilai Pancasiladi Kota Batu, Jawa Timur, Senin (11/11) malam WIB.
Foto: Erik PP/Republika
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPIP Hariyono didampingi Direktur Sosialisasi, Komunikasi, dan Jaringan BPIP, Aris Heru Utomo (kanan) mengisi materi sosialisasi nilai-nilai Pancasiladi Kota Batu, Jawa Timur, Senin (11/11) malam WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mendorong pengajaran kembali Pendidikan Pancasila sebagai mata pelajaran wajib. Pancasila diajarkan mulai jenjang pendidikan anak usia dini (Paud) hingga perguruan tinggi.

"Bersama dengan lembaga lain mendorong agar Pendidikan Pancasila menjadi wajib lagi, baik di PAUD sampai perguruan tinggi," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPIP Prof Hariyono, di Jakarta, Senin (18/11).

Baca Juga

Hal tersebut disampaikannya saat Pembekalan Materi Pendidikan dan Pelatihan Pembinaan Ideologi Pancasila Bagi Penceramah, Pengajar, dan Pemerhati, di Hotel Borobudur, Jakarta.

Saat ini, menurut dia, memang sudah ada Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), tetapi berdampak menjadikan aspek Pancasila tak lagi dominan. "Kan dari buku-buku teks yang ada sekarang teori kebangsaan barat yang dominan, bukan dari timur. Padahal, negara barat kan konteks kebangsaan beda sama kita," katanya.

Untuk pembelajaran Pancasila, kata dia, bisa disesuaikan jenjang pendidikannya, misalnya di Paud bukan sebagai kognitif, melainkan lebih kepada nilai-nilainya.

"Kita ajari sejak awal bahwa ada teman-teman yang berbeda warna kulit, beda etnis, ya. Nah itu kan pancasilais. Jangan ditafsirkan kalau mau beri pelajaran Pancasila ke anak paud itu seperti ajarkan ke tentara," katanya.

Pancasila, kata Hariyono, bisa diajarkan lewat berbagai permainan di Paud, dengan mengutamakan nilai kebersamaan, tanggung jawab, dan sebagainya, kemudian diajarkan lewat pendidikan karakter.

"Sejak kecil, misalnya diajarkan kepada perbedaan dan keragaman sehingga nanti saat benar-benar ketemu dengan keragaman, perbedaan dia sudah bisa memahami bisa respek dengan orang lain," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement