REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta akan berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman setempat untuk menyiapkan manajemen lalu lintas di jembatan baru GL Zoo. Jembatan GL Zoo diperkirakan selesai dibangun akhir Desember.
“Gambaran mengenai penerapan arus lalu lintas di jembatan tersebut sudah ada. Tetapi, kami akan berkoordinasi lagi dengan dinas terkait untuk mematangkan persiapannya,” kata Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Windarto di Yogyakarta, Kamis (28/11).
Dengan selesainya pekerjaan revitalisasi jembatan GL Zoo, akan ada dua jembatan yang saling bersisian. Keduanya bisa dioperasionalkan.
Berdasarkan perencanaan awal, jembatan baru yang berada di sisi selatan bisa digunakan untuk arus kendaraan ke arah barat atau masuk ke Kota Yogyakarta. Sedangkan jembatan lama di sisi utara akan dimanfaatkan untuk kendaraan yang mengarah ke timur atau keluar Kota Yogyakarta.
Meskipun demikian, lanjut Windarto, masih ada sejumlah halangan atau hambatan di sekitar jembatan yang perlu dibenahi agar lalu lintas berjalan lancar. Hambatan tersebut di antaranya, tiang listrik dan kondisi jalan yang sedikit melengkung dan menyempit di ujung barat jembatan.
“Perlu ada penyempurnaan lagi. Akan lebih baik jika tiang listrik bisa dipindah dan divider atau taman di ujung jembatan bisa dihilangkan sehingga jalan akan lebih lurus dan lalu lintas menjadi lebih lancar,” katanya.
Pekerjaan revitalisasi jembatan lama GL Zoo dimulai sejak Mei dan sesuai kontrak, pekerjaan ditargetkan selesai pada akhir Desember.
Jembatan dibangun dengan konstruksi beton dan tidak lagi menggunakan konstruksi baja seperti kondisi saat jembatan belum direvitalisasi. Dana yang dialokasikan untuk revitalisasi jembatan lama GL Zoo sekitar Rp 6 miliar. Jembatan akan memiliki lebar tujuh meter dan panjang 46 meter.
Selain difungsikan sebagai akses utama masuk dan keluar Kota Yogyakarta dari sisi timur, jembatan tersebut juga akan difungsikan sebagai penanda batas Kota Yogyakarta.