Kamis 05 Dec 2019 01:01 WIB

Peran Big Data Spasial di Era 4.0

Peran Big Data Spasial di Era 4.0

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Peran Big Data Spasial di Era 4.0. (FOTO: WE)
Peran Big Data Spasial di Era 4.0. (FOTO: WE)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Sebagai bagian dari peringatan GIS (Geographic Information System) Day 2019, Esri Indonesia mendukung acara Geography Days 2019 (G-Days 11th) yang diselenggarakan oleh Program Studi Geografi Universitas Indonesia (UI). Acara yang berlangsung sejak 27 November hingga 7 Desember 2019 dengan rangkaian utama yang terdiri dari Seminar Nasional, Olimpiade Geografi Nasional, Lomba Karya Tulis Ilmiah, Kompetisi ISOGIS, Workshop, Bedah Jurusan dan Festival Musik.

Baca Juga

Dengan mengadakan kegiatan bersama Universitas Indonesia, Esri Indonesia berharap bahwa pemahaman masyarakat luas akan teknologi kecerdasan buatan dalam aspek spasial (Geo AI) meningkat. Oleh karena itu, seminar yang diadakan juga diharapkan dapat menjadi forum diskusi yang sehat bagi pihak-pihak dari berbagai disiplin ilmu untuk menemukan solusi atas permasalahan dalam penerapan Big Data Spasial.

Pembukaan rangkaian acara G-Days 2019 ini dilakukan oleh Rektor UI Muhammad Anis, pada acara Seminar Nasional bertema “Peran Big Data Spasial di Era 4.0”  di Balai Sidang, Kampus UI, Depok.

Seminar Nasional ini menghadirkan pembicara di antaranya Kepala Badan Informasi Geospasial Hasanuddin Zainal Abidin, Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Dimyati, Staf Ahli Menteri PPN Bidang Pemerataan dan Kewilayahan Oktorialdi, Direktur Kesiapsiagaan BNPB Bambang Surya Putra,  dan CEO Esri Indonesia Achmad Istamar.

Dalam presentasinya, CEO Esri Indonesia Achmad Istamar menyatakan bahwa, “Geografi memegang peranan penting dalam revolusi industri 4.0, yang menjadikan data sebagai poros utama pembangunan.”

Pernyataan ini juga didukung oleh pernyataan dekan FMIPA UI Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris, yang mengatakan bahwa “

Sejalan dengan itu,  Dekan FMIPA UI Abdul Haris mengatakan, pengelolaan informasi geografi untuk membangun wilayah perlu didukung dengan teknologi mutakhir, pengembangan sumber daya manusia, dan pengabdian kepada masyarakat serta melakukan penelitian ilmiah untuk memberikan solusi dari kegiatan yang ada di masyarakat.

Ketika berbicara mengenai industri 4.0, tak bisa dipungkiri bahwa teknologi geospasial telah menjadi faktor unggulan, hal ini disampaikan oleh Rektor Universitas Indonesia Muhammad Anis, “Teknologi Geospasial adalah teknologi yang dapat menjadi suatu benang emas yang menghubungkan serta mengintegrasikan berbagai data, dan berbagai teknologi yang berkaitan dengan industri 4.0.

Teknologi Geospasial akan membantu manusia untuk memahami begitu banyak stream data yang ada saat ini. Teknologi geospasial juga akan membantu memberikan konteks terhadap data yang saat ini jumlahnya begitu banyak.”

Di era informasi yang serba cepat ini, teknologi Big Data Spasial dan kecerdasan buatan (AI) sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu implementasi dari kedua teknologi tersebut adalah kebijakan satu peta (one map policy) yang menjadi fondasi bagi pembangunan Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan Revolusi Industri. Selain itu, manajemen data spasial juga diperlukan untuk mitigasi kebencanaan hingga pembangunan wilayah.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement