REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Apresiasi yang tinggi terhadap film Hayya: The Power of Love 2 mendorong rumah produksi Warna Pictures untuk membuat sekuel dari film tersebut. Tidak hanya satu, melainkan dua film sekaligus akan mulai digarap pada pertengahan Maret dan dilanjutkan produksi film keduanya pada bulan Juni 2020.
"Insya Allah, mohon doannya di tahun 2020 kami akan menghadirkan film Hayya 2 dan film selanjutnya kami akan menuntaskan sekuel dari The Power of Love, yang berjudul Mayam: The Power of Love 3,” ungkap sutradara Jastis Arimba.
Jastis mengatakan, secara genre, kedua film tersebut akan tetap menengahkan drama bernapaskan Islam. Hanya saja, setiap film akan memiliki kisahnya masing-masing, seperti Hayya 2 yang masih mengangkat isu Palestina.
Film Hayya 2 berbicara tentang Hayya (Amna Shahab), gadis kecil asal Palestina yang menyusup ke dalam tas Rahmat (Fauzi Baadila), jurnalis asal Indonesia. Sekuel Hayya akan melanjutkan kisah Hayya yang didera rasa takut dan trauma sehingga mencari kedamaian di Indonesia.
"Jadi ketika dia sedang berupaya ingin dikembalikan, lagi-lagi dia melakukan aksi nekat yang dipicu karena memang rasa keinginan yang kuat untuk bisa tetap tinggal di Indonesia. Dari situlah dia melakukan perjalanannya untuk apa, nanti bisa ditonton” jelas Jastis.
Sementara itu, Maryam: The Power of Love 3, lebih terfokus pada kelanjutan kisah dari Adhin (Adhin Abdul Hakim), sahabat Rahmat (Fauzi Baadila).
"Film Maryam sebenarnya lanjutan kisahnya Rahmat dan Adhin, tapi lebih titik beratkan di Adhin. Ketika Rahmat sudah menikah, Adhin bertemu Maryam dan siapakah Maryam? Ada apa dengan Maryam? Nanti terkait itu kami akan rilis lagi,” ujar pria berkelahiran Bandung ini.
Jastis mengungkapkan, kedua film tersebut masih diperankan oleh pemain yang sama. Tetapi, ia tidak menampik akan adanya banyak pemain baru yang ikut meramaikan Hayya 2 dan Maryam.
Pada film Hayya 2, sutradara membuatnya menjadi sebuah film keluarga yang dapat menguras emosi penontonnya. Ini sangat berkebalikan dengan Maryam: The Power of Love 3 yang justru akan dibuat menjadi drama komedi dan cinta yang tidak meninggalkan esensinya sebagai film yang menyiarkan nilai-nilai syiar Islam.
Ustaz Erick Yusuf sebagai salah satu produser mengumpamakan film ini sebagai embrio yang mengawali rumah produksinya untuk terus berkomitmen dalam membuat film-film dakwah. Ia ingin sinema yang dihasilkan bermanfaat kepada umat dan juga dapat menginspirasi orang-orang untuk terus melakukan kebaikan.
Walaupun Hayya 2 dan Maryam: The Power of Love 3 belum diproduksi, keduanya telah memiliki jadwal tayang di bioskop. Hayya 2 dijadwalkan tampil pada September dan Maryam dirilis pada akhir November atau awal Desember.
"Rencanannya kedua film ini juga akan dirilis di tiga negara di Asia, yaitu Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam," ungkap Jastis.