Ahad 15 Dec 2019 13:11 WIB

China Beli Produk Pertanian AS Senilai 16 Miliar Dolar AS

China akan mengimpor lebih banyak gandum, jagung dan beras dari AS.

Rep: Febryan A/ Red: Friska Yolanda
Petani tengah mindahkan kedelai saat panen di Brownsburg, Indiana, Amerika Serikat, Jumat (21/9). China sepakat mengimpor produk perikanan AS dalam kesepakatan Fase I.
Foto: AP Photo/Michael Conroy
Petani tengah mindahkan kedelai saat panen di Brownsburg, Indiana, Amerika Serikat, Jumat (21/9). China sepakat mengimpor produk perikanan AS dalam kesepakatan Fase I.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) dan China mulai sedikit meredakan perang dagang mereka. Hal itu dintandai dengan disetujui perjanjian dagang baru yang disebut 'Fase Satu' pada Jumat (13/12). Ini merupakan kesepakatan penangguhan dan pengurangan tarif atas produk China yang masuk ke AS sebagai imbalan atas komitmen China mengimpor hasil pertanian AS.

Perwakilan Dagang AS Robert Lightizer mengatakan, Beijing telah berkomitmen untuk membeli lebih dari 32 miliar dolar AS dalam produk pertanian selama dua tahun ke depan atau sekitar 16 miliar dolar AS per tahun. Beijing juga disebut akan melakukan upaya besar agar melakukan tambahan pembelian hingga 5 miliar dolar AS per tahun.

Baca Juga

Kesepatan nilai transaksi produk pertanian itu telah berada jauh di atas garis dasar pembelian China pada tahun 2017, yakni senilai 24 miliar dolar AS. Lightizer menyebut kesepakatan terbaru ini akan menjadi langkah awal yang sangat penting terkait hubungan kedua negara.

"Ini adalah Tiongkok mengambil komitmen nyata untuk melakukan hal-hal nyata dalam periode waktu yang masuk akal, itu bisa ditegakkan," katanya.

Wakil Menteri Pertanian China, pada Jumat, mengatakan bahwa negaranya akan mengimpor lebih banyak gandum, jagung, dan beras dari AS. Ditanya tentang angka 50 miliar dolar AS untuk produk pertanian, para pejabat di Beijing mengatakan bahwa perincian akan diungkapkan kemudian.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement