REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- PT Pertamina (Pesero) membantu meningkatkan layanan Posyandu di Tasikmalaya melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) yang mengembangkan inovasi Sistem Infomasi Posyandu Terintegrasi (Sipter). Layanan itu diluncurkan di Posyandu Kecamatan Purbaratu, Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya, bekerja sama dengan Masyarakat Peduli Posyandu Indonesia.
Unit Manager Communication, Relation & CSR Pertamina MOR III Dewi Sri Utami mengatakan, Sipter merupakan sistem aplikasi untuk membantu para kader di posyandu dalam pencatatan dan penyuluhan. Menurut dia, Sipter dirancang untuk memudahkan pencatatan data kegiatan aktif posyandu, seperti data ibu hamil, bayi dan balita, serta pasangan usia subur.
"Lewat Sipter, data-data tersebut nantinya dapat dilihat secara online sehingga lebih aktual,” kata dia, dalam keterangan resminya, Sabtu (28/12).
Dewi menambahkan, program itu berawal dari temuan atas berbagai kendala yang dihadapi kader-kader posyandu. Menurut dia, selama ini proses pencatatan di posyandu dilakukan secara manual. Akibatnya, terdapat potensi data yang kurang valid serta pencatatan dan pengolahan data yang terlambat, sehingga pemanfaatan laporan dan data-data posyandu masih sangat minim.
“Layanan ini diharapkan dapat membuat layanan di Posyandu menjadi lebih cepat, tepat, dan update. Mudah diakses kapan pun dibutuhkan,” kata dia.
Dengan dukungan peran kader-kader posyandu, lanjut dia, sistem yang terintegrasi melalui jaringan internet ini akan membuat data rekapitulasi hasil kegiatan posyandu dapat diolah dengan mudah. Nantinya data sasaran tersebut dapat menjadi panduan bagi posyandu untuk mengevaluasi maupun memetakan langkah-langkah kegiatan selanjutnya.
“Tentunya sebagai pilot project, Pertamina tetap melakukan pendampingan terhadap kader-kader di Posyandu Puspasari agar terbiasa menggunakan sistem pencatatan berbasis online ini. Diharapkan jika mereka sudah menguasai Sipter, nantinya mereka bisa sharing knowledge ke kader Posyandu lainnya di Kota Tasikmalaya,” jelas Dewi.