Sabtu 18 Jan 2020 18:42 WIB

Bareskrim Bongkar Penampungan Pekerja Migran Ilegal

Bareskrim Polri membongkar penampungan pekerja mingran Indonesia ilegal di Depok.

Bareskrim Mabes Polri.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Bareskrim Mabes Polri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Subdit III Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri membongkar tempat penampungan pekerja migran Indonesia (PMI) di daerah Tapos, Depok, Jawa Barat, pada Jumat (17/1) kemarin. Dirtipidum Bareskrim Polri, Brigjen Ferdi Sambo mengatakan, pihaknya berhasil mencegah tindak pidana perdagangan orang (TPPO) terhadap 23 pekerja migran Indonesia

"Para pekerja migran Indonesia akan diberangkatkan secara non prosedural atau ilegal ke Arab Saudi," kata Sambo di Jakarta, Sabtu (18/1/2020).

Baca Juga

Menurut Ferdi, para pekerja migran Indonesia yang berada dalam penampungan itu baru saja dilakukan perekrutan di daerahnya masing-masing dan mereka baru saja melaksanakan medical test. "Pemilik tempat penampungan bernama Akram, alamatnya di Sukmajaya, Kota Depok," ujarnya.

Adapun 23 orang pekerja migran Indonesia yang berhasil diselamatkan di antaranya 10 orang berasal dari Cianjur, 3 orang asal Lombok, 6 orang dari Cirebon, 2 orang asal Indramayu, 1 orang dari Sukabumi dan 1 orang asal Ciamis. "Belum didapatkan barang bukti terkait akan diberangkatkan para PMI tersebut ke kawasan Timur Tengah, sehingga dilakukan pencegahan sebelum terjadinya TPPO," jelasnya.

Saat ini, kata Sambo, langkah yang dilakukan yakni membuat laporan lengkap hasil penyelidikan, mengumpulkan keterangan dari 23 saksi korban, penampungan dan lingkungan sekitar. "Selain itu, kami juga mencari pihak-pihak yang terkait baik sponsor maupun perorangan," ucapnya.

Di samping itu, Sambo mengatakan Bareskrim Polri akan konsisten untuk melakukan penindakan terhadap jaringan pengiriman pekerja migran Indonesia ke-19 negara di Timur Tengah. "Karena, masih berlaku moratorium pengiriman pekerja migran Indonesia. Negara harus hadir untuk melindungi warga negaranya," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement