Rabu 22 Jan 2020 19:59 WIB

Polisi Belum Tahu Keberadaan Harun Masiku

Polisi membantu penyidik KPK menemukan Harun Masiku

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Teguh Firmansyah
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Argo Yuwono.
Foto: Republika/Abdurrahman Rabbani
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Argo Yuwono.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak kepolisian masih berupaya membantu penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memburu tersangka eks caleg DPR Dapil I Sumatra Selatan dari PDIP Harun Masiku yang terjerat suap dengan Komisioner KPU Wahyu Setiawan. Hingga saat ini belum ada perkembangan terkait keberadaan Harun Masiku.

"Upaya kami saat ini masih membantu tim penyidik KPK untuk mencari tersangka Harun Masiku. Untuk sampai saat ini belum ada perkembangan keberadaan Harun Masiku," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Argo Yuwono saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (22/1).

Baca Juga

Kemudian, ia melanjutkan rencana kedepannya pihak kepolisian akan koordinasi dengan tim penyidik KPK untuk menangkap Harun Masiku. "Nanti kami koordinasi dengan penyidik KPK ya," kata dia.

Sebelumnya diketahui, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menegaskan tidak ada kontak dengan Harun Masiku, tersangka kasus suap PAW. PDIP juga mengaku tidak mengetahui soal informasi terbaru yang menyatakan jika caleg gagal itu telah berada di Indonesia sejak 7 Januari 2020.

"Sama sekali kami tidak ada kontak dengan yang bersangkutan, jadi tidak tahu. Tahunya dari berita," kata Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Syaiful Hidayat di Kompleks Parlemen RI, Senayan, Jakarta, Rabu (22/1).

Keimigrasian sempat menyebut Harun berada di luar negeri sejak tanggal 5 Januari 2020 dan belum kembali sejak itu. Kemudian, Harun ditetapkan sebagai tersangka suap dengan Komisioner KPU Wahyu Setiawan pada 9 Januari 2020.   Namun selanjutnya beredar informasi bahwa Harun sudah berada di Indonesia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement