REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masa 100 hari kerja Kabinet Indonesia Maju tinggal sepekan lagi. Sorotan dari berbagai kalangan terhadap masing-masing kerja menteri selama 100 hari pun mulai mencuat. Termasuk kinerja Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim selama 100 hari pada tanggal 2 Februari nanti.
"Apa yang dilakukan Nadiem Makarim dengan gagasan Merdeka Belajar itu membuat terobosan," puji Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Ahad (26/1)
Menurut Politikus Partai Demokrat, apa yang digagas dan dikerjakan Nadiem Makarim melalui Merdeka Belajar merupakan bagian pendidikan yang memang kini terjadi di berbagai negara dunia sesuai perkembangan zaman. Sebagai contoh, mengubah UN. Komisi X DPR amat mendukung keputusan Nadiem Makarim itu.
"Komisi X DPR RI tetap akan meminta penjelasan Nadiem Makarim terkait berbagai hal Merdeka Belajar yang dicetuskannya sehingga lebih jelas arahnya nanti," ungkapnya.
Sementara Rektor UI Ari Kuncoro menyebutkan, gebrakan konsep Merdeka Belajar merupakan sistem yang paling ditunggu dalam 100 hari kerja Nadiem Makarim. Dengan adanya sekat yang dibuka oleh Merdeka Belajar, kampus atau lembaga pendidikan jadi lebih bisa melakukan inovasi.
"Pola Merdeka Belajar memang tepat sebab mayoritas kampus unggulan di dunia, seperti MIT, Yale University atau Brown University, telah menerapkannya," tuturnya.