Selasa 04 Feb 2020 00:30 WIB

Pemerintah Bahas Dampak Ekonomi Ditutupnya Penerbangan China

Kemenhub sudah meminta maskapai untuk menunda penerbangan dari dan ke China.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kanan) didampingi Menko PMK Muhadjir Effendy (tengah) dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kiri) memberikan keterangan pers seusai menggelar rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Ahad (2/2). Kemenhub sudah meminta maskapai untuk menunda penerbangan dari dan ke China.
Foto: Republika/Prayogi
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kanan) didampingi Menko PMK Muhadjir Effendy (tengah) dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kiri) memberikan keterangan pers seusai menggelar rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Ahad (2/2). Kemenhub sudah meminta maskapai untuk menunda penerbangan dari dan ke China.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sudah meminta maskapai untuk menunda penerbangan dari dan ke China. Dengan begitu, jadwal penerbangan yang sudah dilakukan sebelumnya terdampak.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan saat ini belum bisa memperkirakan bagaimana dampat ekonominya. “Berkaitan dengan dampak ekonominya, kita akan bahas. Nanti juga akan dibahas dengan presiden,” kata Budi dalam konferensi pers di Gedung Kemenhub, Senin (3/2).

Baca Juga

Dia mengatakan jika untuk mengetahui dampak ekonominya, harus mengetahui berapa banyak pesawat yang tidak terbang. Begitu juga dengan berapa banyak penumpang yang tertunda untuk terbang ke China.

Saat ini, beberapa maskapai sudah menunda penerbangan ke China. Maskapai berbiaya hemat atau low cost carrier Citilink Indonesia menghentikan sementara penerbangan dari dan menuju Cina. Direktur Utama Citilink Indonesia Novie Rianto mengatakan hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus korona baru dari Wuhan yang sedang mewabah di Cina.