REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perlakuan rasisme juga kerap terjadi di industri film, termasuk Hollywood. Aktor asal Amerika Serikat, Joaquin Phoenix menyoroti hal ini dan membawa isu mengenai rasisme di industri film dalam pidatonya dalam penghargaan British Academy Film (BAFTA) ke-73.
Dilansir di laman BBC, Selasa (4/2), atas pidatonya itu, Phoenix menerima pujian dari banyak pihak. Dalam pidatonya, pemeran tokoh Joker itu menyebut rasisme di industri film adalah rasisme sistemik.
Phoenix mengumpulkan penghargaan aktor terbaik untuk Joker pada Ahad (2/2) malam waktu setempat. Dalam pidatonya, dia berkomentar tentang line-up nominasi akting serba orang-orang berkulit putih.
"Saya pikir kami mengirim pesan yang sangat jelas kepada orang kulit berwarna bahwa Anda tidak diterima di sini," kata Phoenix.
Aktris Viola Davis dan sutradara Lulu Wang, yang membuat film The Farewell, termasuk di antara mereka yang memuji dia di Twitter.
"Keheningan yang tidak nyaman memenuhi aula untuk waktu yang lama terlihat. Terima kasih Joaquin," tulis Wang dalam akun twitternya, @luluwang.
Davis, yang memenangkan penghargaan Bafta pada 2017 dan bermain pada film Fences. Mereka berterima kasih kepada Phoenix atas kejujuran, solidaritas, dan keberaniannya saat berpidato.
"Terima kasih Joaquin Phoenix. Untuk kejujuran, solidaritas, dan keberanian Anda. Dilakukan dengan baik," tulis Davis.
Sutradara film keluaran 2019 Honey Boy, yaitu Alma Har'el sempat mencuitkan twitternya.
"Benar kalau saya salah tapi ini pertama kalinya. Dalam waktu yang lama. Saya melihat seorang pria kulit putih menggunakan panggung yang dia berikan untuk mengatakan apa yang kita semua perlu dengar," kata dia.
Dia menambahkan, selama ini kebanyakan wanita yang berbicara. Namun, iini menggembirakan dan akan membantu pekerjaan kami.
Phoenix, yang sebelumnya telah dinominasikan untuk The Master, Gladiator dan Walk the Line, adalah favorit untuk memenangkan aktor terbaik di Oscar, pekandepan.
Duke of Cambridge, atau Pangeran Williams adalah presiden Bafta. Dia juga berbicara pada upacara itu tentang perlunya perubahan.
"Pada tahun 2020, dan bukan untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun terakhir, kami menemukan diri kami berbicara lagi tentang perlunya berbuat lebih banyak untuk memastikan keragaman di sektor ini dan dalam proses penghargaan - yang tidak mungkin benar di hari ini dan umur," kata dua.