REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Perampasan laptop milik panitia terjadi dalam Kongres V Partai Amanat Nasional (PAN). Ketua DPW PAN Kalimantan Timur yang mewakili panitia, Darlis Pattalongi menyangkan terjadinya hal tersebut.
"Kami sangat menyesalkan ada lima laptop yang dirampas dan pelaku sudah diamankan oleh aparat keamanan," ujar Darlis di Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (10/2).
Adanya perampasan tersebut, membuat panitia kesulitan dalam mendata peserta kongres yang hadir. Sehingga membuat jadwal pembukaan Kongres V PAN terpaksa diundur. "Sampai hari ini pendataan peserta masih berlangsung dan terpaksa dilakukan secara manual," ujar Darlis.
Ia juga menyayangkan adanya kontak fisik yang terjadi sebelum pembukaan Kongres V PAN. Sebab sebagai kader, mereka sudah seharusnya membantu partai menjadi lebih baik. "Saya meyakini semua peserta kongres adalah kader-kader yang cinta partai. Maka dari itu ditentukan oleh segenap kader-kader PAN," ujar Darlis.
Panitia kongres juga diharapkan lebih teliti dalam mendata peserta yang datang. Khususnya ketika memberikan kartu identitas akses bagi peserta. "Kongres kita untuk supaya diberikan kepada yang berhak, karena bisa jadi kongres kita bisa jatuh ke pihak yang tidak bertanggung jawab," ujar Darlis.
Diketahui, jadwal pembukaan Kongres V PAN akan digelar di Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara. Namun hingga pukul 20.15 WITA, panitia penyelenggara tak kunjung memberikan jadwal pasti dari acara lima tahunan itu.