REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kongres V PAN yang berlangsung di Kendari, Sulawesi Tenggara, mulai memanas. Sejumlah insiden terjadi menjelang pembukaan kongres yang dijadwalkan akan berlangsung hingga Rabu (12/2) tersebut.
Insiden pertama terjadi akibat adanya protes terkait proses pendaftaran calon ketua umum yang dinilai menyalahi aturan. Hal tersebut rupanya ikut memancing amarah peserta kongres lainnya, yang diketahui merupakan pendukung salah satu calon ketua umum.
Keributan itu juga membuat lobi Hotel Claro sempat memanas antara pendukung calon ketua umum. Namun, panitia segera menenangkan amarah sejumlah peserta kongres. Meski hingga pukul 15.10 WITA, forum lima tahunan PAN tersebut tak kunjung dimulai.
Insiden kedua terjadi karena adanya perampasan laptop milik panitia. Ketua DPW PAN Kalimantan Timur yang mewakili panitia, Darlis Pattalongi, menyayangkan terjadinya hal tersebut. "Kami sangat menyesalkan ada lima laptop yang dirampas dan pelaku sudah diamankan oleh aparat keamanan," ujar Darlis di Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (10/2).
Adanya perampasan tersebut membuat panitia kesulitan dalam mendata peserta kongres yang hadir sehingga membuat jadwal pembukaan Kongres V PAN terpaksa diundur. “Sampai hari ini, pendataan peserta masih berlangsung dan terpaksa dilakukan secara manual," kata Darlis.
Ia juga menyayangkan adanya kontak fisik yang terjadi sebelum pembukaan Kongres V PAN. Sebab, sebagai kader, mereka sudah seharusnya membantu partai menjadi lebih baik. "Saya meyakini semua peserta kongres adalah kader-kader yang cinta partai. Maka dari itu, ditentukan oleh segenap kader-kader PAN," kata Darlis.
Panitia kongres juga diharapkan lebih teliti dalam mendata peserta yang datang, khususnya ketika memberikan kartu identitas akses bagi peserta. "Kongres kita untuk supaya diberikan kepada yang berhak karena bisa jadi kongres kita bisa jatuh ke pihak yang tidak bertanggung jawab," ujar Darlis.
Hilangnya laptop milik panitia ini menjadi kambing hitam terkait dugaan kecurangan menyembunyikan kartu identitas peserta kongres. Ketua DPW PAN Sulawesi Barat Asri Anas yang berafiliasi ke caketum Mulfachri Harahap menuding kubu pejawat menyembunyikan kartu identitas peserta kongres. “Proses penyelenggaraan kongres mencederai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai,” kata Anas.
Kongres V PAN di Lapangan MTQ, Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (10/2).
Saling tuding
Kubu Mulfachri juga menuding Zulkifli melakukan kecurangan menggunakan kewenangannya untuk mengakomodasi pendukungnya. Padahal, berdasarkan keputusan, pendaftaran peserta kongres dilakukan di Kendari mulai pukul 08.00-12.00 WITA.
Sekretaris SC Kongres V PAN, Saleh Partaonan Daulay, mengatakan bahwa masalah tersebut akan dibicarakan oleh panitia. Panitia disebutnya akan mengakomodasi semua pihak dalam acara tersebut. "Lagi dibicarakan gimana, jangan mendesak saya ngomong kan. Tidak boleh saya ambil keputusan sendiri, SC itu ada," ujar Saleh.
Sementara, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menegaskan bahwa pembagian kartu identitas peserta tidak ada masalah. Namun, ia mengakui adanya kendala di DPW Maluku dan Maluku Utara. "Oleh karena itu, akan diselesaikan oleh steering committee. Jadi, memang tidak bisa diberi (kartu identitas) karena ada masalah," katanya di Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (10/2).
Ia menjelaskan, dua DPW tersebut sedikit mengalami kendala karena saat ini dipimpin oleh pelaksana tugas (Plt). Selain itu, perampasan laptop oleh sejumlah peserta kongres membuat panitia kesulitan menjalankan tugasnya. "Ngamuk-ngamuk yang dipimpin oleh Saudara Asri Anas, kemudian komputernya 3, 5 itu diambil. Teman-teman OC kan nggak bisa kerja," ujar Zulkifli.
Namun, pejawat Ketum PAN ini menganggap dinamika yang ada menjelang pemilihan ketua umum adalah hal yang lumrah terjadi. Zulkifli optimistis seluruh kader akan rukun dan bersatu kembali seusai gelaran lima tahunan itu. "PAN begitu selesai kongres bersatu lagi, kompak lagi. Boleh istilahnya Pak Amien itu smack down, kadang-kadang keras tarungnya, tapi begitu sudah selesai, insya Allah PAN bersatu rukun kembali," ujar Zulkifli.
Berdasarkan pantauan Republika, pembukaan Kongres V PAN baru dilaksanakan pukul 21.00 WITA. Ribuan kader, peserta, dan masyarakat Kendari terlihat sudah memadati Lapangan MTQ, Kendari, Sulawesi Tenggara.
Turut hadir Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Sandiaga Salahuddin Uno. Mantan calon presiden nomor urut 02 itu hadir pukul 21.10 WITA. Selain Sandi, sudah hadir di lokasi kongres, antara lain, senior PAN Hatta Radjasa, mantan menpan-RB Asman Abnur, dan Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi
Ketua Steering ComitteeKongres V PAN Eddy Soeparno menjelaskan, pembukaan mengangkat tema "Pagelaran Anak Negeri". Ia berharap acara ini dapat menjadi momentum untuk membuat PAN lebih baik. "Kongres itu bisa kita lalui dengan sebaik-baiknya dan kita menghasilkan hasil yang sebaik-baiknya juga bagi PAN ke depan," kata Eddy. N nawir arsyad akbar, ed: agus raharjo