Selasa 11 Feb 2020 18:14 WIB

Polisi Amankan Dua Orang Terduga Pembuat Onar di Kongres PAN

Polisi amankan dua orang terduga pembuat onar di kongres PAN.

Aparat kepolisian Polda Sulawesi Tenggara berusaha menenangkan kericuhan antar dua kubu pendukung calon Ketua Umum PAN saat sidang pleno Kongres V PAN di Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (11/2/2020).
Foto: Antara/Jojon
Aparat kepolisian Polda Sulawesi Tenggara berusaha menenangkan kericuhan antar dua kubu pendukung calon Ketua Umum PAN saat sidang pleno Kongres V PAN di Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (11/2/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Pihak kepolisian mengamankan dua orang yang diduga membuat onar di sekitar lokasi kongres ke-5 Partai Amanat Nasional (PAN) di Hotel Clarion, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Sejumlah peserta kongres mengalami luka-luka akibat kericuhan di ruang kongres PAN.

Berdasarkan pantauan, kedua orang tersebut langsung digiring oleh pihak kepolisin dari parkiran hotel tersebut ke arah belakang hotel. Sementara itu, teman dari pemuda yang digiring tersebut berteriak agar temannya dilepaskan oleh pihak keamanan.

Baca Juga

"Lepaskan anak buahku, terserah kalian mau apakan saya, tapi lepaskan anak buahku," teriak teman dari pemuda yang diamankan pihak kepolisian.

Kedua orang tersebut diduga membuat keributan di luar arena kongres PAN. Akibat kejadian tersebut, para peserta kongres dan tamu hotel keluar dari ruang hotel untuk melihat kejadian itu. Sementara itu, Pasukan Brigade Mobil (Brimob) langsung membentuk barikade di depan pintu masuk hotel untuk mengantisipasi keributan susulan.

Seperti diberitakan sebelumnya, kericuhan mewarnai kongres ke-V Partai Amanat Nasional (PAN) yang digelar di Hotel Clarion, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Kubu Caketum PAN Mulfachri Harahap menuding kubu pendukung Zulkifli Hasan sebagai pemicunya.

Dikabarkan, puluhan peserta kongres mengalami luka-luka dan memar akibat aksi saling lempar botol dan kursi di dalam ruang sidang. Koordinator Lapangan Pemenangan Mulfachri Harahap-Hanafi Rais, Muh Asri Anas menuding puluhan pendukungnya mengalami luka-luka.

"Kericuhan dipicu oleh pendukung Zulkifli Hasan tidak mau melakukan verifikasi, ada sekitar 30 orang pendukung Mulfachri Harahap luka-luka. Mereka luka-luka di bagian kepala karena dilempar kursi," tegasnya, Selasa (11/2).

Kongres dimulai pagi hari, sesuai jadwal panitia agenda pleno I, yaitu penjelasan steering committee atau panitia pengarah dan pembahasan tata tertib kongres. Setelah masuki waktu istirahat, pimpinan sidang menskorsing rapat pleno tersebut sampai pukul 14.00 WITA.

Pendukung Mulfachri Harahap selanjutnya keluar dari ruangan kongres. Selesai waktu istirahat, tim Mulfachri Harahap kembali masuk di ruang rapat. Sementara pendukung Zulkifli Hasan masuk lebih awal. Belum lama peserta kongres masuk ruangan, tiba-tiba keadaan di dalam ruangan ricuh. Pendukung Mulfachri Harahap dan Zulkifli Hasan saling lempar kursi.

Beberapa pendukung yang lainnya mengevakuasi teman mereka dan beberapa lainnya membantu. Termasuk mengevakuasi Amien Rais untuk keluar ruangan tersebut. Sejumlah peserta mengalami luka di bagian kepala dan bahu. Sementara itu, Kapolda Sultra Brigjen Merdisyam turun tangan langsung mengamankan lokasi kongres. Ratusan personel kepolisian langsung masuk dalam ruangan kongres.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement