REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, meminta Barcelona untuk tidak banyak bicara terkait sanksi UEFA kepada the Citizens. Hal ini menyusul pernyataan Presiden Barcelona Josep Bartomeu saat konferensi pers terkait skandal media sosial yang terjadi di Barcelona, Rabu (19/2) waktu setempat.
Bartomeu menyelipkan pernyataan perihal sanksi yang dijatuhkan UEFA terhadap Manchester City atas pelanggaran regulasi Financial Fair Play (FPP). "Saya tidak tahu apakah mereka memata-matai saya. Jika itu terjadi, mereka mengenal saya sehingga tidak perlu memata-matai saya," kata Guardiola dikutip dari Evening Standard, Kamis (20/2).
"Dan jika mereka senang kami diskors, saya akan mengatakan kepada presiden Barcelona, beri kami (hak) untuk mengajukan banding," kata mantan pemain sekaligus pelatih Barcelona itu.
Guardiola mengatakan, pihaknya percaya pada apa yang dilakukan klub selama ini tidak melanggar regulasi apa pun. Sehingga, kata dia, City akan memperjuangkan apa yang menurutnya benar.
UEFA’s suspicions were aroused after Pep Guardiola paid £50m for John Stones and £1,200 for this shite cardigan. pic.twitter.com/FB3oA9bzVF
— Paddy Power (@paddypower) February 14, 2020
"Kami di City sekarang percaya pada apa yang telah klub lakukan sehingga itulah yang akan kami lakukan. Kami akan mengajukan banding dan mungkin itu terjadi, tapi jangan berisik Barcelona!" kata dia.
Sebelumnya, Bartomeu berterima kasih kepada UEFA atas pekerjaan yang mereka lakukan kepada City. "Saya ingin berterima kasih kepada UEFA terkait FPP. Mereka telah melakukan pekerjaan yang fantatis dalam beberapa tahun terakhir," kata Bartomeu.
"Kami melakukan investigasi rutin dan telah mendukung UEFA dalam segala hal yang mereka lakukan di sepak bola," ujar dia.