REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam mengapresiasi langkah Menteri BUMN Erick Thohir yang merekrut putra-putri Papua untuk terlibat dalam memajukan perusahaan pelat merah.
Mufti menganggap keputusan tersebut sebagai komitmen pemerintah dalam pemerataan kesempatan kerja bagi sumber daya manusia (SDM) dari berbagai daerah di Indonesia.
"Program perekrutan bersama yang dilakukan Kementerian BUMN, termasuk merekrut lebih dari 500 putra-putri Papua untuk berkiprah memajukan 38 BUMN, adalah terobosan yang harus didukung. Ini bukan soal politik. Ini soal memajukan Indonesia melalui BUMN. Kami mengapresiasi langkah Pak Erick Thohir," kata Mufti, Senin (24/2).
Mufti juga mengapresiasi Kementerian BUMN yang menempatkan Claus Wamafma sebagai salah satu direksi PT. Freeport Indonesia. Apalagi, Freeport kini telah masuk bagian dari BUMN di bawah holding BUMN pertambangan Mining Industry Indonesia (MIND ID). Claus Wamafma menjadi putra Papua pertama yang menjadi direktur Freeport.
Mufti mengatakan, BUMN adalah motor pemerataan ekonomi, motor keberpihakan negara pada seluruh daerah di Tanah Air. "Dulu Bung Karno merintis sejumlah BUMN seperti industri semen, baja, Sarinah, BNI untuk membangun kedaulatan ekonomi. Dalam hal pelibatan putra-putri Papua dalam memajukan ekonomi bangsa melalui BUMN, kami mengapresiasi langkah tersebut," ujar Mufti.
Mufti berharap, ke depan BUMN lebih mengintensifkan perekrutan kepada anak-anak muda dari seluruh daerah di Indonesia. Dia meyakini, kualitas SDM anak-anak muda dari berbagai daerah di Indonesia tak kalah dari kota-kota besar di Pulau Jawa. Bahkan, BUMN bisa melakukan semacam talent scouting, untuk melakukan pencarian bakat.
"Bisa itu dideteksi SDM-SDM unggul sejak SMP atau SMA di berbagai pelosok Nusantara. Beri beasiswa sejak dini, berdayakan, bimbing agar kelak menjadi pengendali BUMN yang amanah, kompeten, sekaligus bagian dari mesin pemerataan ekonomi nasional," ujar Mufti.