REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan masih belum mengeluarkan putusan rekomendasi untuk Pemilihan Wali Kota Surabaya, Jawa Timur.
"Surabaya belum putus, belum," kata Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu Bambang Wuryanto saat ditemui di ruang kerjanya, Kompleks Parlemen RI, Senayan, Jakarta, Senin (9/3).
Bambang mengatakan sudah ada nama yang mendaftar ke PDI Perjuangan. Namun, DPP belum melakukan rapat pemutusan untuk calon pengganti Tri Rismaharini, Pejawat PDIP yang memutuskan tak akan mencalonkan diri di Pilwalkot Surabaya.
"Aspirasi daerah belum masuk. Bahwa daftar yang mendaftar sudah masuk ke kita," kata Bambang.
Bambang juga mengakui adanya sejumlah nama yang menjadi sorotan. Salah satunya adalah eks Kapolda Jawa Timur, Mahfud Arifin. Pensiunan Jenderal Bintang dua itu dipastikan Bambang belum atau tidak mendaftar ke PDI Perjuangan.
"Jadi saya bisa bilang bahwa mantan Kapolda tidak daftar ke PDIP. Tapi dia statement di beberapa wilayah, dia (Mahfud) kepengen didukung PDIP dan siap jadi PDI Perjuangan," klaim Bambang.
Anggota Komisi XI DPR RI itu memprediksi, rekomendasi PDIP untuk pilkada bakal keluar pada akhir Maret 2020 ini, untuk semua wilayah Pilkada. Ia menyebut ada wilayah - wilayah yang bakal mendapatkan perhatian khusus Ketua Umum Megawati Soekarnoputri karena berbagai pertimbangan, misalnya Medan dan Solo.
Setelah rekomendasi dituntaskan, partai bisa fokus pada upaya selanjutnya. Upaya selanjutnya adalah pemenangan bagi calon-calon kepala daerah.
"Berikutnya kita tinggal mengusahakan pemenangan. Kenapa DPP berusaha mempush dari awal, saya hitung itu, kami harus punya persiapan lima bulan. Hitungan saya sebagai pemenangan, rekomendasi 23 maret selesai semua. Akhir maret mudah mudahan semua sudah selesai," ujar pria yang kerap disapa Bambang Pacul itu.