Kamis 19 Mar 2020 21:58 WIB

Kisah Pengorbanan Keluarga Dokter Sentuh Hati Obama

Mantan Presiden AS Barack Obama tersentuh oleh kisah pengorbanan keluarga dokter.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Kisah pengorbanan keluarga dokter yang merawat pasien Covid-19 menyentuh hati mantan Presiden AS Barack Obama.
Foto: Twitter
Kisah pengorbanan keluarga dokter yang merawat pasien Covid-19 menyentuh hati mantan Presiden AS Barack Obama.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang dokter Atlanta yang merawat pasien infeksi virus corona tipe baru penyebab Covid-19 memilih untuk mengisolasi diri di garasi apartemennya demi melindungi bayi dan keluarganya. Kisahnya itu menyentuh perhatian mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama.

Dokter yang bertugas di Instalasi Gawat Darurat Emory University Hospital itu bersepakat dengan istrinya untuk "berpisah" sementara agar ia bisa terus melanjutkan tugasnya merawat pasien Covid-19. Sang istri yang juga seorang dokter sedang cuti melahirkan memahami panggilan profesi itu.

Baca Juga

Sang istri, Rachel Patzer, kemudian mengunggah cerita keluarganya itu dalam serangkaian tweet beberapa waktu lalu. Dia menceritakan bahwa keluarganya baru saja memiliki bayi berusia tiga minggu dan dua anak lainnya.

"Pasangan saya adalah seorang dokter di departemen darurat dan secara aktif merawat pasien #coronavirus,” tulis Direktur Pusat Penelitian Layanan Kesehatan Emory, Rachel Patzer.

Cerita itu merupakan contoh pengorbanan yang dilakukan petugas kesehatan. Rachel mengungkapkan betapa sulitnya mengurus tiga anak tanpa bantuan pasangannya.

“Ketika saya mencoba untuk mendidik anak-anak saya di rumah (sendirian) dengan bayi baru yang berteriak, saya khawatir tentang kesehatan pasangan dan keluarga saya,” kata dia.

Kondisi itu bukan seperti bayangannya untuk cuti melahirkan. Dia paham, kondisi ke depan bisa lebih buruk dari yang ada saat ini, jika sang kepala keluarga tidak menjalani isolasi. Rachel yang tidak menyebutkan nama suaminya, mengatakan bahwa berat baginya untuk melihat orang lain mengabaikan persyaratan jarak sosial yang ditentukan pemerintah setempat, sementara di saat yang bersamaan, dia tahu bahwa suaminya dan banyak petugas layanan kesehatan lain mempertaruhkan hidup merawat banyak pasien sakit.

Rachel pun mendesak masyarakat untuk menganggap serius pandemi corona. Di tengah semakin meluasnya penularan Covid-19, dia dan suami beruntung masih memiliki tempat untuk bergerak dan memisahkan diri. Hal itu mampu untuk menjaga jarak sosial.

“Dan saya tahu bahwa tidak semua orang memiliki kemewahan untuk melakukan itu, tetapi benar-benar berusaha mendengarkan saran kesehatan masyarakat untuk melakukan jarak sosial ini sangat penting,” ujar Patzer.

Kicauan Twitter sejak itu telah mengumpulkan lebih dari 266 ribu penyuka dan 55 ribu retweet, salah satunya Presiden ke-44 Obama. “Kami berhutang budi besar kepada semua profesional kesehatan dan semua orang yang berada di garis depan pandemi ini untuk waktu yang lama,” tulis Obama.

Obama menganggap, petugas medis dan orang-orang di garis terdepan melawan Covid-19 itu telah memberikan segala kemampuannya. Dia berharap orang-orang mencontoh perilaku mereka dengan tidak menyia-nyiakan pengorbanan itu.

“Kita saling membantu melalui ini,” kata Obama yang disukai hampir 480 ribu orang dan dibagikan sekitar 84 ribu kali.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement