REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Masyarakat diimbau agar tidak melayat ke rumah duka almarhumah ibunda Presiden Joko Widodo (Jokowi), Sujiatmi Notomiharjo. Warga diharapkan cukup mendoakan almarhumah dari rumah masing-masing.
Hal tersebut untuk mencegah penyebaran virus Corona atau Covid-19. Apalagi, Kota Solo sudah ditetapkan status wilayahnya sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) Corona. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku mendapat pesan dari putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, agar masyarakat mendoakan almarhumah dari rumah saja.
"Saya diminta menyampaikan ke masyarakat terima kasih atas ucapan bela sungkawa terima kasih atas doanya keluarganya berharap kalau bisa besok mendoakan dari rumah masing-masing," kata Ganjar kepada wartawan di rumah duka Jl Pleret Raya No 9A, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Rabu (25/3) malam.
Ganjar mengungkapkan, imbauan tersebut bertujuan agar tidak terjadi kerumuman. Keluarga akan sangat bahagia dan senang jika masyaralat semuanya bisa mendoakan dari rumah. "Dan keluarga tahu betul apa yang dirasakan masyarakat," imbuhnya.
Ibunda Jokowi meninggal dunia di Rumah Sakit Slamet Riyadi Solo pada Rabu pukul 16.45 WIB. Sujiatmi menghembuskan nafas terakhir pada usia 77 tahun.
"Tadi sore pada jam 16.45 WIB berpulang ke hadirat Allah SWT ibunda kami Ibu Sujiatmi Notomiharjo yang saya tahu bahwa ibu ini sudah empat tahun mengidap sakit yaitu kanker dan sudah berobat, sudah berusaha berikhtiar utamanya ke RSPAD Gatot Subroto, tetapi memang Allah sudah menghendaki," kata Jokowi kepada wartawan.