REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah desa harus dibekali pengetahuan dan kemampuan sosialisasi seputar virus Corona atau Covid-19. Hal ini sebagai upaya menyiapkan perangkat desa dalam menghadapi ancaman penularan dan penyebaran corona meluas ke desa-desa, karena mobilitas mudik masyarakat saat lebaran.
"Perangkat desa harus disiapkan untuk menghadapi lonjakan arus mudik warga dari kota ke desa-desa. Kita tidak bisa membayangkan jika lonjakan ini terjadi sementara desa tidak mempersiapkan diri," ujar Anggota Komisi II DPR RI Yanuar Prihatin dalam keterangan tertulisnya, Ahad (29/3).
Yanuar mengatakan, pola penularan dan penyebaran virus corona makin sulit diprediksi dan dikhawatirkan yang terus meluas hingga ke desa-desa saat momentum lebaran. Menurutnya, imbauan pemerintah agar masyarakat menahan diri untuk tidak mudik jelang lebaran belum tentu efektif.
Sebab, para perantau di berbagai kota saat ini sudah mulai memikirkan untuk pulang ke desa lebih awal. Hal ini dipicu oleh melambatnya kegiatan ekonomi di kota akibat mobilitas manusia yang dibatasi, pusat ekonomi dan perdagangan yang sepi dan transaksi yang terus menurun.
Ia menerangkan, meski pemerintah daerah bisa saja melakukan kontrol ketat untuk memasuki wilayahnya melalui check point di beberapa tempat. Namun, langkah ini belum cukup jika pemerintah desa tidak diberdayakan hadapi Corona. Karena pada akhirnya para perantau ini tetap akan tinggal didesa-desa, berinteraksi bersama penduduk yang lainnya.
“Tidak ada pilihan, kepala desa dan seluruh perangkat dan para tokoh desa harus dibekali kemampuan menghadapi corona ini. Jangan abaikan kedudukan dan peran penting mereka," ujar Yanuar.
Karena itu, ia menilai perlunya pemerintah pusat dan daerah harus memberikan pengetahuan, kecakapan dan berbagai hal lainnya kepada perangkat desa untuk terlibat nyata dalam pencegahan wabah corona. Pengetahuan, bisa dimulai dengan protokol pemeriksaan sebelum para perantau masuk kembali ke desanya. Mekanisme pengawasan dan pelaporan terhadap mereka yang tercatat sebagai ODP (orang dalam pemantauan), penanganan terhadap warga yang kemudian diduga terinfeksi virus corona hingga kesiapan alat, sarana dan prasarana.
“Pemerintah desa juga harus dibekali dengan pengetahuan dan kemampuan sosialisasi seputar virus corona ini kepada masyarakat. Lebih dari itu, perangkat desa juga harus dipersiapkan menghadapi situasi pasca bencana corona ini,” kata Yanuar.
Untuk itu, ia mengharapkan peran Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Desa menjadi ujung tombak untuk upaya tersebut. "Kementerian inilah yang bertanggungjawab untuk mempersiapkan dan memberdayakan perangkat desa menghadapi wabah corona," ujarnya.