REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Startup agritech TaniHub Group, resmi mendapatkan perpanjangan putaran pendanaan Seri A atau Seri A Plus sebesar 17 juta dolar AS atau sekitar Rp 284, 6 miliar. Dengan suntikan tersebut, total pendanaan ekuitas yang telah diraih perusahan mencapai 29 juta dolar AS atau Rp 485, 5 miliar sejak 2016.
Pendanaan tersebut dipimpin oleh Openspace Ventures bersama Intudo Ventures, dengan partisipasi dari para investor baru, yaitu UOB Venture Management, Vertex Ventures, BRI Ventures, Tenaya Capital dan Golden Gate Ventures.
Perusahaan akan menggunakan dana segar tersebut untuk memperkuat
posisinya sebagai market leader serta mempercepat perluasan layanan dan cakupan geografis untuk para petani dan pelanggan. Selain itu, pendanaan akan digunakan untuk perbaikan operasional, termasuk implementasi teknologi otomasi di fasilitas packing and processing center yang baru didirikan.
Sejak meraih pendanaan Seri A tahun lalu, TaniHub Group mencatat pertumbuhan bisnis yang pesat, yaitu lebih dari 300 persen. Sebanyak lebih dari 30 ribu petani skala kecil telah bergabung ke dalam ekosistem TaniHub Group. Platform e-commerce TaniHub menghubungkan para petani dengan lebih dari 5 ribu pelanggan B2B, dari usaha kecil dan menengah (UKM), hotel, restoran dan katering, hingga industri pengolahan makanan, serta lebih dari 115.000 pelanggan individu.
TaniHub saat ini memiliki lima kantor cabang dan pusat distribusi, yaitu di Bogor, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Denpasar. Perusahaan berencana membuka tiga cabang lagi untuk memperluas jangkauan secara nasional dan menyediakan proses supply chain dari hulu ke hilir yang lebih mulus.
CEO dan Co-Founder TaniHub Group, Ivan Arie Sustiawan mengatakan, TaniHub berfokus pada pembangunan infrastruktur dan supply chain, yang saat ini adalah salah satu tantangan terbesar di sektor pertanian.
"Kami berkomitmen memperkuat kerja sama kami dengan para mitra di B2B, termasuk usaha kecil dan menengah. Kami berharap dapat mencatat pertumbuhan yang lebih baik tahun ini dan dapat menjangkau seluruh kota di
Indonesia pada 2022," kata Ivan dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (2/4).
Sejak 2017, TaniFund, platform peer-to-peer (P2P) lending di bawah naungan TaniHub Group, telah menyediakan pembiayaan budidaya dan transaksi penjualan kepada petani yang aksesnya terbatas terhadap institusi keuangan formal. TaniHub Group akan memperbaiki dan menyederhanakan
operasional TaniFund agar pemberi pinjaman dan peminjam dapat dilayani lebih baik lagi, serta menaati sejumlah peraturan baru di OJK.
TaniFund telah menyalurkan pembiayaan lebih dari Rp 100 miliar dan bermitra secara eksklusif dengan lembaga filantropi terbesar di Indonesia, Dompet Dhuafa, sejak 2019 untuk menjangkau para peternak di pulau Jawa.
Partner di Openspace Ventures Shane Chesson mengatakan, dalam situasi yang mudah berubah dan relatif langkanya permodalan seperti sekarang, putaran pendanaan baru ini memberikan bahan bakar bagi TaniHub Group untuk terus membangun teknologinya agar menopang logistik yang lebih baik
dan kapasitas yang lebih besar.
"Ketahanan pangan, pasokan yang aman serta pemberdayaan petani dan konsumen adalah krusial saat ini. Kami melihat cita-cita ini konsisten dengan visi jangka panjang TaniHub Group," kata Chesson.
Melalui platform TaniHub, petani telah mencatat peningkatan pendapatan sebesar 20 persen, sedangkan petani yang juga bermitra dengan TaniFund telah melihat pemasukan mereka bertambah 50 persen. Keseluruhan hasil akhir tersebut sangat sejalan dengan tujuan kunci dalam Sustainable Development Goals, yang terkandung di United Nations 2030 Agenda for Sustainable Development.