Kamis 02 Apr 2020 18:40 WIB

Spanyol Catat 10 Ribu Kematian Akibat Covid-19

Jumlah kasus Covid-19 yang terdeteksi di Spanyol melebihi 100 ribu kasus.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Indira Rezkisari
Sejumlah petugas  paramedis beristirahat di ruangan istirahat di rumah sakit lapangan sementara yang didirikan di Ifema convention and exhibition centre, Madrid, Spanyol, Selasa (31/3). Setelah menghadapi hari ke-17 masa lockdown, pemerintah Spanyol memperketat aturan lockdown serta menghentikan sementara semua pekerjaan konstruksi dan kegiatan ekonomi serta wajib mengisolasi diri dirumah bagi warganya sebagai upaya pencegahan penyakit pandemi COVID-19
Foto: EPA/MADRID REGIONAL PRESIDENCY
Sejumlah petugas paramedis beristirahat di ruangan istirahat di rumah sakit lapangan sementara yang didirikan di Ifema convention and exhibition centre, Madrid, Spanyol, Selasa (31/3). Setelah menghadapi hari ke-17 masa lockdown, pemerintah Spanyol memperketat aturan lockdown serta menghentikan sementara semua pekerjaan konstruksi dan kegiatan ekonomi serta wajib mengisolasi diri dirumah bagi warganya sebagai upaya pencegahan penyakit pandemi COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Kementerian Kesehatan Spanyol mencatat angka 950 kematian terbaru dari wabah virus corona tipe baru atau Covid-19 yang menginfeksi seluruh negeri, Kamis (3/4). Jumlah total kematian di negara itu pun sudah melampaui 10 ribu jiwa.

"Total orang yang meninggal karena virus korona menjadi 10.003, sementara jumlah kasus positif korona yang terdeteksi naik menjadi 110.238 dari sebelumnya 102.136," ujar Kementerian Kesehatan Spanyol, Kamis (2/4).

Baca Juga

Spanyol kini berada di bawah Italia berdasarkan angka kematiannya. Italia mencatat 13.155 kematian akibat virus ini, dan 110.574 kasus.

Pemerintah Spanyol pun telah memberlakukan karantina wilayah guna menekan laju penyebaran virus yang lebih meluas di negara tersebut. Spanyol termasuk negara Eropa terdampak parah dari pandemi Covid-19

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) perwakilan Eropa Hans Kluge mencatat korban kematian akibat virus corona di Eropa berkisar lebih dari 95 persen. Menurutnya, usia bukanlah satu-satunya faktor risiko penyakit parah. "Gagasan bahwa Covid-19 hanya mempengaruhi orang lebih tua sebenarnya salah," kata dia.

Badan kesehatan PBB itu mengatakan, 10 hingga 15 persen orang di bawah usia 50 tahun dengan penyakit Covid-19 memiliki infeksi yang terbilang sedang hingga parah. Kasus-kasus penyakit yang parah telah terlihat pada orang-orang di usia remaja atau 20-an dengan banyak yang membutuhkan perawatan intensif dan beberapa sayangnya meninggal," kata Kluge, dikutip dari Reuters/AP.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement