REPUBLIKA.CO.ID, MANILA — Selama bertahun-tahun, Josefina Marquez telah bekerja sebagai pegawai di sebuah jasa binatu di ibu kota Filipina, Manila. Namun, kehidupan dirinya berubah 180 derajat sejak lockdown yang diberlakukan mulai 15 Maret lalu oleh pemerintah pusat. Lockdown dilakukan sebagai langkah mengendalikan penyebaran virus corona jenis baru (Covid-19).
Perempuan berusia 58 tahun itu kini tidak memiliki penghasilan apa pun. Tak cukup sampai di sana, dampak nyata dari sana berlanjut dengan membahayakan empat anggota keluar Marquez yang menderita tuberculosis (TB) sejak lama.
Hanya Marquez yang bisa menjadi pencari nafkah sejak sang suami divonis TB. Ketiga anaknya kemudian tertular penyakit ini dan mereka seluruhnya harus mengonsumsi 17 pil sehari sebagai pengobatan.
“Putra saya mendapat obat melalui suntikan dan saat ini saya tidak tahu ke mana bisa mendapatkannya, siapa yang bisa melakukan injeksi di tengah situasi lockdown ini,” ujar Marquez dilansir Aljazirah, Rabu (8/4).