REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Kasus baru Covid-19 yang dikonfirmasi di Tepi Barat hingga Sabtu (11/4) pagi bertambah sehingga total kasus corona di Palestina menjadi 268. Hal ini disampaikan Juru Bicara Kementerian Kesehatan Palestina Kamal Shakhra dilansir dari kantor berita Palestina, Wafa, Ahad (12/4).
Kamal dalam taklimat harian tentang wabah virus corona mengatakan, kasus baru untuk wanita berusia 60-an berasal dari desa Jdeireh di Yerusalem. Perempuan ini terjangkit virus corona dari suaminya yang lebih dulu terinfeksi. Suaminya seorang pekerja yang beberapa hari lalu kembali dari Israel.
Meski angka kasus positif Covid-19 di Palestina meningkat, kasus yang sembuh juga menunjukkan peningkatan. Tercatat hingga Sabtu (11/4) pagi waktu setempat, kasus yang pulih di Palestina mencapai 46. Salah satu warga yang berhasil sembuh, yakni seorang pemuda dari Tulkarm di utara Tepi Barat.
Sebanyak 37 warga yang sembuh berada di Tepi Barat dari total 255 kasus corona dan sembilan di Jalur Gaza dari total 13 kasus corona. Dua kematian telah tercatat sejauh ini di Tepi Barat, sementara satu pasien tetap dalam kondisi serius di Tepi Barat, sebagaimana dikonfirmasi kemarin oleh juru bicara pemerintah Mohammad Milhem.
Pada Sabtu (11/4) malam waktu setempat, Kementerian Kesehatan Palestina kembali mengumumkan bahwa ada 11 pasien Covid-19 di Palestina yang sembuh. Dengan demikian, jumlah total pasien yang telah sembuh menjadi 57. Tujuh dari mereka yang pulih berada di Betlehem, dua di Nablus, satu di Ramallah, dan satu lagi di Salfit.
Mereka yang sembuh akan menjalani karantina rumah selama 14 hari. Warga Palestina, khususnya di Tepi Barat, terus berjibaku berupaya melawan pandemi wabah Covid-19 di tengah keterbatasan. Sejumlah warga Palestina pun ada yang menjadi relawan di pos pemeriksaan Covid-19 di Tepi Barat.