Selasa 14 Apr 2020 22:23 WIB

Penyanyi Sturgill Simpson Ungkap Kisahnya Positif Covid-19

Simpson mengaku harus menunggu satu bulan untuk jalani tes Covid-19.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Penyanyi country asal Amerika Serikat (AS) Sturgill Simpson dinyatakan positif terinfeksi virus COVID-19 (Foto: Sturgill Simpson)
Foto: Wikipedia
Penyanyi country asal Amerika Serikat (AS) Sturgill Simpson dinyatakan positif terinfeksi virus COVID-19 (Foto: Sturgill Simpson)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi country asal Amerika Serikat (AS) Sturgill Simpson dinyatakan positif terinfeksi virus COVID-19. Melalui unggahan di Intagram, ia menceritakan pengalamannya yang harus menunggu hingga 1 bulan untuk bisa menjalani tes Covid-19.

Penyanyi berusia 41 tahun ini kembali ke AS pada awal Maret, setelah melakukan tur di Eropa pada Januari dan Februari. Kemudian, pada 13 Maret dia harus dilarikan ke RS karena mengeluhkan demam, tekanan darah tinggi, dan nyeri dada.

Baca Juga

Sayangnya kala itu, meski Simpson mengalami gejala mirip Covid-19, dia tak bisa menjalani tes Covid-19. Alasannya, ketika itu dokter menilai bahwa gejala yang ia alami tidak memenuhi kriteria untuk menjalani tes Covid-19.

Hampir satu bulan kemudian, tepatnya pada tanggal 6 April, dia dan istri akhirnya sama-sama melalukan tes di fasilitas tes drive-thru gratis di luar depot National Guard.

"Hasil tesnya menyatakan saya positif terinfeksi virus Covid-19, sedangkan isterinya negatif. Hasil tes itu kami terima pada Jumat," kata Simpson seperti dilansir Fox News, Selasa (11/4).

Setelah dinyatakan positif, Simpson mengatakan bahwa ia melakukan isolasi diri selama 14 ke depan. Di sisi lain, ia pun mendesak agar pemerintah dan presiden Donald Trump bisa lebih sigap melawan coronavirus di AS.

"Yang saya tahu adalah saya pertama kali merasakan gejala sebulan yang lalu namun saya masih positif sampai sekarang. Ini artinya saya telah menularkan virus ke banyak orang. Pemerintah sudah harus lebih serius menangani virus," tegas dia.

Diketahui, saat ini AS menjadi pusat pandemi Covid-19. Hingga Senin (13/4), Covid-19 telah menginfeksi lebih dari 555.000 orang di 185 negara bagian AS dan mengakibatkan lebih dari 22 ribu kematian.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement